
BARCELONA memastikan diri sebagai juara La Liga musim ini setelah mengalahkan rival sekota Espanyol 2-0 pada pekan ke-36 di Stadion RCDE, Jumat (16/5) dini hari WIB. Bintang muda Blaugrana Lamine Yamal mencetak gol pembuka dengan tendangan melengkung dari tepi kotak penalti.
Kemenangan tersebut tak hanya mengamankan tiga poin bagi skuad asuhan Hansi Flick tetapi sekaligus memastikan Real Madrid tidak lagi mampu mengejar poin di sisa dua laga musim ini. Barca mengunci gelar ke-28 mereka sepanjang sejarah La Liga.
Pertandingan berlangsung ketat dan kebuntuan baru terpecahkan pada paruh kedua. Yamal mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-53 lewat gol indah dari luar kotak penalti.
Gol pembuka Yamal menjadi momen krusial kemenangan Barca. Pemain berusia 17 tahun itu melakukan penetrasi dari sisi kanan lalu melepaskan tembakan melengkung yang menghujam sudut atas gawang Espanyol.
Itu merupakan gol ke-8 Yamal di La Liga musim ini. Golnya seakan membuktikan pemain muda itu bisa menjadi penentu di laga-laga besar.
Momen itu mengingatkan publik ketika mencetak gol serupa untuk timnas Spanyol di semifinal Euro 2024 kontra Prancis. Fermin Lopez kemudian menambahkan keunggulan Barca pada masa tambahan waktu. Espanyol bermain dengan 10 orang sejak menit ke-80 karena kartu merah Leandro Cabrera.
“Lamine luar biasa musim ini, dan gol tadi benar-benar spesial,” kata Fermin Lopez memuji rekan setimnya.
Pasukan Hansi Flick menutup musim dengan gelar domestik yang sempurna setelah sebelumnya menjuarai Copa del Rey dan Supercopa Spanyol. Satu-satunya trofi yang lepas dari genggaman musim ini ialah Liga Champions.
Ini bukan pertama kalinya Barcelona merayakan gelar juara di markas Espanyol dalam laga derbi Catalunya. Pada 2023, Barca juga mengunci gelar di tempat yang sama.
Kala itu selebrasi sempat diwarnai insiden pemain dikejar oleh suporter tuan rumah namun kali ini pendukung Espanyol memilih untuk menyalakan sprinkler atau semprotan air lapangan yang memaksa para pemain Barca segera kembali ke ruang ganti.
"Di lapangan, jelas kami tidak bisa merayakannya di sana karena dua tahun lalu (ada masalah)," kata Hansi Flick.
"Ini juga tentang rasa hormat kepada para penggemar di sini, (jadi) tentu saja kami merayakannya di ruang ganti, fantastis, para pemain bisa melakukannya, sangat bagus," imbuhnya.