
BERSAMA Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menggelar panen raya jagung di Desa Bolli, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (16/5), yang turut dihadiri oleh kelompok tani, Forkopimda dan seluruh stakeholder terkait.
Panen raya jagung tersebut, menurut Sigit, sebagai mewujud kemandirian serta ketahanan pangan di Indonesia, dan bukti dari komitmen untuk mendukung dan mengawal program Asta Cita yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
"Alhamdulillah hari ini kami bersama-sama dengan Pak Mentan bisa melaksanakan kegiatan panen jagung. Seperti yang tadi disampaikan Pak Mentan, bahwa salah satu kekuatan dari negara salah satunya apabila kita memiliki ketahanan pangan kemandiran pangan. Dan tentunya ini menjadi salah satu program di Astacita yang harus betul-betul kita dukung dan kita kawal," urai Sigit.
Ia mengatakan, panen raya di wilayah Sulsel ini merupakan rangkaian panen kuartal kedua. Nantinya, juga akan dilaksanakan panen raya, yang puncaknya bakal dilaksanakan secara serentak pada Juni mendatang.
"Yang jelas tentunya kami Polri mengukung penuh kebijakan Pak Presiden, Pak Mentan. Dan tentunya ini menjadi harapan baru untuk petani," kata Sigit.
Lebih dalam, ia menambahkan, seperti yang disampaikan Mentan Amran Sulaiman, bahwa ada lonjakan panen sebesar 39%. Dengan begitu, kata Sigit, faktor penyerapan juga akan menjadi perhatian ke depannya.
"Tentunya penyerapannya harus kita pikirkan, beliau (Mentan) tadi sudah sampaikan Bapak Presiden memberikan dukungan Rp5 triliun untuk menyerap," tambah Sigit.
Terkait penyerapan, Sigit memaparkan bahwa, pihaknya sudah beberapa kali menggelar rapat bersama dengan stakeholder terkait membahas penambahan gudang dengan standar yang dimiliki Bulog.
"Sehingga kemudiam nanti hasil panen ini bisa ditampung di gudang yang sesuai dengan standar Bulog. Saat ini kita sedang siapkan dan mudah-mudahan progresnya bisa segera," tutur Sigit.
Di sisi lain, ia mengaku optimistis bahwa program ketahanan pangan Presiden Prabowo ke depannya tidak hanya mandiri, melainkan menjadi satu keunggulan yang dimiliki Bangsa Indonesia dibandingkan dengan negara lainnya.
"Terima kasih seluruh sahabat kelompok tani dan kita terus dorong, kita terus kerja sama untuk menyukseskan apa yang menjadi program dan kebijakan terkait dengan mewujudkan ketahanan pangan di dalam program Astacita," tutup Sigit. (LN/E-4)