Dukung Kestabilan Harga Pangan, BEEF Jual Daging Kerbau Beku 75 Ribu/Kg

3 weeks ago 17
Dukung Kestabilan Harga Pangan, BEEF Jual Daging Kerbau Beku 75 Ribu/Kg Warga berbelanja daging beku kemasan di kendaraan angkutan daging (Anding) di kompleks Balai Kota, Jakarta.(MI/Usman Iskandar)

PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), emiten perternakan, turut meramaikan dan menjalankan program pemerintah dengan menjual daging kerbau beku berupa potongan paha depan. Adapun program pemerintah terkait harga jual daging beku kerbau di pasaran sebesar Rp75.000/kg.

"Untuk mendapatkan daging kerbau beku tersebut, BEEF memiliki 9 unit cabang usaha yang meliputi wilayah Penggilingan, BizzPark, Era Prima, Rorotan 1 dan 2, BizHub, Bogor, Cikarang, serta Subang," ucap Sekretaris Perusahaan Estika Tata Tiara, Ratna Sari, dikutip dari siaran pers yang diterima, Kamis (27/3).

Perseroan, lanjut Ratna, juga telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di berbagai wilayah, salah satunya adalah dengan Kodam Brawijaya Surabaya. Hal itu dilakukan untuk menambah titik penjualan pendistribusian daging kerbau beku yang merupakan program pemerintah agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di Surabaya dan wilayah lainnya.

"Perseroan mempunyai persediaan daging sebanyak 8.000 ton dan siap hingga 3 bulan ke depan. Daging beku akan masuk terus hingga akhir Desember 2025 dan mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan," jelasnya.

Ia juga menambahkan, perseroan saat ini bekerja sama dengan ID Food dalam memenuhi persediaan daging hingga akhir 2025. Pada Kamis (20/3) lalu, perseroan telah mendatangkan kembali sapi dari Australia sebanyak 1.000 ekor untuk digemukkan.

"Sapi impor tersebut sedang dalam masa karantina selama 2 minggu dan masuk ke periode penggemukkan selama 110 hari ke depan sebelum panen dan siap dijual di pasar. Selain itu, sapi juga akan datang kembali pada April sebanyak 1.810 ekor dari Australia dan juga sapi indukan yang akan perseroan kembangkan di peternakan unit Subang," ungkapnya.

Pemerintah menargetkan akan mendatangkan hingga 2 juta sapi perah susu dan pedaging di tahun 2025. Perseroan turut menyiapkan seluruh kebutuhan atas rencana mendatangkan sapi perah yang akan dikembangkan.

Di samping itu, Ratna menegaskan perseroan siap menyambut perubahan PP No 4/2016 yang salah satu poin dalam PP perubahan tersebut membolehkan impor sapi dari Brasil. Langkah itu dinilai memberikan dampak yang positif bagi perseroan.

"Dengan ditandatanganinya perubahan PP No 4/2016, hal itu menjadi bagian dari upaya dan langkah perseroan untuk mendukung dan menyambut atas kedatangan sapi impor dari Brasil. Brasil dan Indonesia mempunyai iklim yang sama sehingga memudahkan adaptasi di negara tropis ini," cetus Ratna. (Fal/E-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |