
FILM Indonesia berjudul Perang Kota dengan latar belakang tahun 1946 akan mengisi layar bioskop. Salah satu film yang disutradarai Mouly Surya itu siap tayang pada 30 April 2025.
Film Perang Kota menghadirkan para aktor dan aktris terkenal seperti Chicco Jerikho, Ariel Tatum, dan Jerome Kurnia.
Film persembahan Cinesurya, Starvision, dan Kaninga Pictures yang beradaptadi dari novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar Lubis ini akan menghadirkan kisah cinta segitiga di tengah kekacauan perang di kota Jakarta pascakemerdekaan Indonesia.
Sang sutradara, Mouly Surya, mengatakan film ini akan membawa para penonton ke mesin waktu saat Jakarta kembali diinvasi oleh Belanda pada 1946. Kisah ini juga akan mempertaruhkan kisah cinta, perjuangan, dan penghkianatan.
“Ide dasar film Perang Kota ini hadir, karena saya ingin menunjukkan kehidupan orang-orang-orang yang berada dalam masa peperangan. Gaya tahun 1946 juga ditampilkan dengan mendesain kota Jakarta yang tentunya kita tahu memiliki beragam gang-gang sempit. Ini menjadi seperti metafora bahwa pertarungan dan peperangan tak terjadi di jalan besar saja, tetapi lewat jalan-jalan kecil,” ujar Mouly, saat konferensi pers film Perang Kota, Senin (21/4) di Epicentrum XXI, Jakarta.
Sebelumnya, film ini sudah tayang pada 17 April 2025 di 3 negara yaitu Belgia, Belanda, dan Luksemburg. Film yang sudah tayang di berbagai bioskop Belanda itu akan menyajikan cerita Indonesia dengan perjuangan melawan tentara Belanda.
“Tanggal 17 April kemarin, film ini sudah tayang secara kormesil di Beligia, Belanda, dan Luksemburg. Ini menjadi penting karena setelah kami premiere Internasional di Rotterdam Film Festival sebagai closing film dengan membawa POV Indonesia tentang perjuangan di Tahun 1946. Kami berharap film ini akan dirilis secara Internasional,” ujar Produser film Perang Kota Fauzan Zidni.
Sementara itu, Chicco Jerikho, yang berperan sebagai Guru Isa, mengungkapkan karakter yang dia dalami memiliki dimensi berlapis. Pasalnya, Guru Isa harus menghadapi masalah impotensinya dan harus mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Untuk menghidupkan karakter Isa memang cukup melewati banyak pendekatan dengan berbaga macam cara, karena karakter Isa ini adalah salah satu karakter yang belum pernah saya sentuh sebelumnya dalam dunia keaktoran,” ujar Chicco Jerikho.
“Karakter Isa ini hidup pada saat Indonesia belum merdeka dengan memiliki banyak trauma dan masalah Imptensinya. Ia juga bukan hanya berjuang untuk kemerdekaan, tetapi juga berjuang untuk keluarganya dan juga berjuang bagaiman bertahan hidup di zaman yang tidak baik-baik saja,” sambungnya.
Dalam pembuatan film ini, Ariel Tatum, yang berperan sebagai Fatimah, juga memaknai bagaimana perjuangan Fatimah dengan kegundahan hatinya di 1946.
“Fatimah ini adalah sosok perempuan yang sangat kuat meskipun Perang Kota ini latar belakangnya adalah Indonesia pascakemerdekaan di 1946. Aku rasa ini masih sangat relevan di tahun ini ya, bagaimana resiliensi tangguh di tengah perang yang berkecamuk dan peperangan batinnya yang dirasakan itu menjadi hal yang bisa aku rasakan dan ada koneksi ketika aku membaca naskahnya,” ujar Ariel Tatum.
“Dalam mendalami peran ini, sebelum memasuki proses produksi, sekitar 4 bulan lebih kami bertiga hampir setiap hari bersama-sama sampai membuat sebuah skema dalam workshop tersebut. Untuk meghidupkan sebuah karakter, kami perlu beberapa prosedur seperti diskusi bagaimana kisah Fatimah dan Isa dalam dinamika pernikahan dan ini menghasilkan emosi-emosi yang tidak di verbalkan. Hal ini kami akhirnya menggali informasi peran yang kami mainkan,” sambung Ariel Tatum.
Para sutradara, produser, dan pemain berharap dengan hadirnya film Perang Kota ini bisa menampilkan bagaimana perjuangan masyarakat Indonesia pasca Kemerdekaan di tahun 1946 dan tentunya karakter-karakter yang diperankan oleh para aktor dan aktris bisa membawa suasana di tahun tersebut.
Sinopsis Film Perang Kota
Film yang berlatar tahun 1946 ini, mengisahkan tentang Guru Isa (Chicco Jerikho) seorang pahlawan perang yang dipercayakan untuk menghabisi petinggi kolonial Belanda dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Bersama sahabatnya, Hazil (Jerome Kurnia) seorang pemuda kaya dan tampan memiliki ambisi untuk mendukung kemerdekaan Indonesia.
Di satu sisi, bukan hanya permasalahan dalam menghabisi petinggi kolonial Belanda saja, Isa juga memiliki masalah di ranjang. Perkawinannya dengan Fatimah (Ariel Tatum). Isa juga harus menghadapi masalah trauma yang tidak ada ujungnya.
Bukan hanya menghadapi kisah cinta dan perjuangan saja, Isa juga harus menghadapi pengkhianatan sahabatnya sendiri yang diam-diam berselingkuh dengan sang istri.
Film ini akan menggambarkan bagaiman perjuangan Isa dalam menghadapi dinamika hubungan pernikahan dengan sang istri Fatimah serta harus menghadapi perlawanan dari pihak Belanda pasca kemerdekaan Indonesia. (Z-1)