
MENTERI Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Paus Fransiskus, pemimpin umat Katolik sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan, yang tutup usia Kemarin (21/4/2025).
Paus Fransiskus wafat pada usia 88 tahun setelah sebelumnya menjalani perawatan intensif akibat bronkitis kronis yang dideritanya sejak Februari 2025. Paus sempat dirawat di rumah sakit dan diperbolehkan pulang pada 23 Maret lalu. Namun, kondisi kesehatannya terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia.
"Kita semua berduka atas wafatnya Paus Fransiskus. Beliau adalah pemimpin yang sederhana, penuh welas asih. Keteladanan beliau dalam membangun dialog lintas iman serta memperjuangkan perdamaian dunia akan terus dikenang," kata Pratikno dalam keterangannya, Selasa (22/4).
Paus Fransiskus dikenal luas sebagai sosok yang membawa semangat pembaruan dalam tubuh gereja Katolik. Pemimpin umat kristiani tersebut sering menyuarakan pentingnya kesederhanaan, toleransi, serta keadilan sosial dalam kehidupan umat beragama dan masyarakat global.
Sebagai Paus pertama dari Amerika Latin, Paus Fransiskus membawa perspektif yang berbeda dalam memimpin Gereja Katolik Roma. Ia lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio di Buenos Aires, Argentina, dan mulai menjabat sebagai Paus pada 13 Maret 2013, menggantikan Paus Benediktus XVI yang mengundurkan diri.
Dalam masa kepemimpinannya selama lebih dari satu dekade, Paus Fransiskus dikenal aktif dalam isu-isu global, seperti perubahan iklim, pengentasan kemiskinan, pengungsi, dan perdamaian dunia.
"Ajaran dan pesan moral yang disampaikan Paus Fransiskus tidak hanya relevan bagi umat Katolik, tetapi juga menjadi inspirasi bagi umat beragama lainnya di seluruh dunia, termasuk masyarakat Indonesia yang hidup dalam keberagaman," ujar Pratikno.
"Beliau adalah simbol pemersatu lintas bangsa dan agama. Semoga semangat dan nilai-nilai yang beliau perjuangkan terus hidup dan menjadi warisan bagi generasi mendatang," pungkasnya. (H-4)