Cara Interview Kerja Agar diterima Lamarannya

4 weeks ago 10
Cara Interview Kerja Agar diterima Lamarannya Ilustrasi Gambar Tentang Cara Interview Kerja Agar diterima Lamarannya(Media Indonesia)

Mendapatkan pekerjaan impian seringkali diawali dengan proses wawancara yang menentukan. Persiapan matang dan strategi yang tepat menjadi kunci utama untuk memukau pewawancara dan membuktikan bahwa Anda adalah kandidat terbaik. Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai tips dan trik agar Anda sukses melewati sesi wawancara dan selangkah lebih dekat dengan karir yang diidamkan.

Memahami Perusahaan dan Posisi yang Dilamar

Sebelum melangkah ke ruang wawancara, luangkan waktu untuk melakukan riset mendalam tentang perusahaan yang Anda tuju. Pelajari visi, misi, nilai-nilai perusahaan, serta produk atau layanan yang mereka tawarkan. Cari tahu juga tentang budaya kerja dan berita terbaru mengenai perusahaan tersebut. Informasi ini akan membantu Anda menunjukkan ketertarikan yang tulus dan relevan dengan perusahaan. Selain itu, pahami secara detail deskripsi pekerjaan (job description) posisi yang Anda lamar. Identifikasi keterampilan dan pengalaman yang paling dicari oleh perusahaan. Persiapkan contoh-contoh konkret dari pengalaman Anda sebelumnya yang relevan dengan persyaratan tersebut. Dengan memahami perusahaan dan posisi yang dilamar, Anda akan lebih percaya diri dan mampu memberikan jawaban yang terarah dan meyakinkan.

Mempersiapkan Jawaban untuk Pertanyaan Umum dan Spesifik

Wawancara kerja biasanya melibatkan serangkaian pertanyaan yang bertujuan untuk menggali informasi tentang diri Anda, pengalaman kerja, keterampilan, dan motivasi. Beberapa pertanyaan umum yang sering diajukan antara lain: Ceritakan tentang diri Anda, Apa kekuatan dan kelemahan Anda?, Mengapa Anda tertarik dengan posisi ini?, dan Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?. Persiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini sebelumnya, namun hindari menghafal jawaban secara verbatim. Cobalah untuk menyampaikan jawaban dengan bahasa yang alami dan personal. Selain pertanyaan umum, pewawancara juga akan mengajukan pertanyaan spesifik terkait dengan posisi yang Anda lamar. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk menguji pengetahuan dan keterampilan teknis Anda. Pastikan Anda memiliki pemahaman yang kuat tentang bidang pekerjaan yang Anda geluti dan mampu memberikan contoh-contoh konkret dari pengalaman Anda yang relevan. Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menyusun jawaban Anda. Metode ini membantu Anda menceritakan pengalaman Anda secara terstruktur dan memberikan bukti yang kuat tentang kemampuan Anda.

Berpakaian Profesional dan Menjaga Penampilan

Penampilan adalah salah satu faktor penting yang dapat memengaruhi kesan pertama pewawancara terhadap Anda. Berpakaianlah secara profesional dan sesuai dengan budaya perusahaan. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang formal, seperti perbankan atau hukum, kenakan setelan jas atau blazer dengan kemeja dan dasi (untuk pria) atau blus (untuk wanita). Untuk perusahaan yang lebih kasual, Anda dapat mengenakan pakaian yang lebih santai namun tetap rapi dan sopan. Pastikan pakaian Anda bersih, disetrika dengan rapi, dan tidak kusut. Perhatikan juga detail-detail kecil seperti sepatu yang bersih, rambut yang tertata rapi, dan kuku yang terawat. Hindari menggunakan parfum atau cologne yang terlalu kuat. Selain pakaian, perhatikan juga bahasa tubuh Anda. Jaga postur tubuh yang tegak, lakukan kontak mata dengan pewawancara, dan berikan senyuman yang tulus. Hindari gerakan-gerakan yang menunjukkan kegugupan, seperti menggoyangkan kaki atau memainkan rambut.

Menunjukkan Antusiasme dan Ketertarikan

Pewawancara ingin melihat bahwa Anda benar-benar tertarik dengan posisi yang Anda lamar dan dengan perusahaan mereka. Tunjukkan antusiasme Anda dengan mengajukan pertanyaan yang relevan dan menunjukkan minat yang tulus terhadap pekerjaan tersebut. Jangan hanya menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara, tetapi juga ajukan pertanyaan balik yang menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset dan ingin tahu lebih banyak tentang perusahaan dan posisi tersebut. Beberapa contoh pertanyaan yang dapat Anda ajukan antara lain: Apa tantangan terbesar yang dihadapi oleh tim saat ini?, Bagaimana peluang pengembangan karir di perusahaan ini?, dan Apa yang membuat Anda bangga bekerja di perusahaan ini?. Selain mengajukan pertanyaan, tunjukkan juga ketertarikan Anda dengan mendengarkan dengan seksama apa yang dikatakan oleh pewawancara dan memberikan respons yang relevan. Hindari memotong pembicaraan atau terlihat tidak tertarik dengan apa yang sedang dibicarakan. Jaga nada bicara yang positif dan antusias, dan hindari mengeluh atau berbicara negatif tentang pengalaman kerja Anda sebelumnya.

Mengajukan Pertanyaan yang Tepat dan Menutup Wawancara dengan Baik

Sesi tanya jawab di akhir wawancara adalah kesempatan emas untuk menunjukkan minat Anda yang berkelanjutan dan mendapatkan informasi lebih lanjut yang mungkin belum dibahas sebelumnya. Pertanyaan yang Anda ajukan harus relevan, cerdas, dan menunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset tentang perusahaan dan posisi yang dilamar. Hindari mengajukan pertanyaan yang jawabannya sudah jelas atau yang dapat dengan mudah ditemukan di website perusahaan. Beberapa contoh pertanyaan yang baik untuk diajukan antara lain: Bagaimana perusahaan mengukur keberhasilan dalam posisi ini?, Apa langkah selanjutnya dalam proses rekrutmen?, dan Apa yang paling Anda nikmati dari bekerja di perusahaan ini?. Setelah sesi tanya jawab selesai, tutup wawancara dengan mengucapkan terima kasih kepada pewawancara atas waktu dan kesempatan yang diberikan. Sampaikan kembali ketertarikan Anda pada posisi tersebut dan nyatakan keyakinan Anda bahwa Anda adalah kandidat yang tepat untuk pekerjaan tersebut. Tawarkan untuk memberikan informasi tambahan jika diperlukan dan tanyakan tentang perkiraan waktu pengumuman hasil wawancara. Kirimkan email ucapan terima kasih kepada pewawancara dalam waktu 24 jam setelah wawancara. Email ini adalah kesempatan untuk mengingatkan pewawancara tentang kualifikasi Anda dan menegaskan kembali minat Anda pada posisi tersebut.

Mengelola Kegugupan dan Meningkatkan Kepercayaan Diri

Kegugupan adalah hal yang wajar dialami saat menghadapi wawancara kerja. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, kegugupan dapat memengaruhi performa Anda dan membuat Anda terlihat tidak percaya diri. Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengelola kegugupan dan meningkatkan kepercayaan diri sebelum dan selama wawancara. Pertama, persiapkan diri Anda dengan matang. Semakin banyak Anda berlatih dan mempersiapkan diri, semakin percaya diri Anda akan merasa. Latih jawaban Anda untuk pertanyaan-pertanyaan umum dan spesifik, dan lakukan simulasi wawancara dengan teman atau keluarga. Kedua, lakukan teknik relaksasi untuk menenangkan diri sebelum wawancara. Tarik napas dalam-dalam, lakukan meditasi singkat, atau dengarkan musik yang menenangkan. Ketiga, fokus pada kekuatan dan pencapaian Anda. Ingatlah semua hal positif yang telah Anda capai dalam karir Anda dan gunakan itu sebagai motivasi untuk tampil sebaik mungkin. Keempat, berpakaianlah dengan rapi dan nyaman. Pakaian yang membuat Anda merasa percaya diri dapat membantu meningkatkan suasana hati Anda. Kelima, bersikaplah positif dan optimis. Percayalah pada diri sendiri dan yakinlah bahwa Anda memiliki kemampuan untuk berhasil dalam wawancara ini.

Memanfaatkan Bahasa Tubuh yang Positif

Bahasa tubuh memainkan peran penting dalam komunikasi, terutama dalam situasi seperti wawancara kerja. Pewawancara akan memperhatikan bahasa tubuh Anda untuk menilai kepercayaan diri, antusiasme, dan kejujuran Anda. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan bahasa tubuh Anda dan memastikan bahwa Anda mengirimkan sinyal yang positif. Beberapa tips untuk memanfaatkan bahasa tubuh yang positif selama wawancara antara lain:

  • Jaga kontak mata: Lakukan kontak mata dengan pewawancara secara teratur untuk menunjukkan bahwa Anda tertarik dan memperhatikan apa yang mereka katakan.
  • Berikan senyuman: Senyuman yang tulus dapat membuat Anda terlihat ramah dan mudah didekati.
  • Jaga postur tubuh yang tegak: Postur tubuh yang tegak menunjukkan kepercayaan diri dan profesionalisme.
  • Gunakan gerakan tangan yang alami: Gerakan tangan yang alami dapat membantu Anda menekankan poin-poin penting dalam jawaban Anda.
  • Hindari gerakan-gerakan yang menunjukkan kegugupan: Hindari menggoyangkan kaki, memainkan rambut, atau menggigit kuku.

Selain itu, perhatikan juga bahasa tubuh pewawancara. Jika mereka terlihat tertarik dan terlibat dalam percakapan, itu adalah pertanda baik. Namun, jika mereka terlihat bosan atau tidak tertarik, Anda mungkin perlu menyesuaikan strategi Anda.

Menangani Pertanyaan Sulit dengan Tenang dan Profesional

Dalam beberapa wawancara, Anda mungkin akan dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan sulit yang dirancang untuk menguji kemampuan Anda dalam berpikir kritis, mengatasi tekanan, dan memberikan respons yang jujur dan profesional. Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terkait dengan kelemahan Anda, kegagalan di masa lalu, atau konflik dengan rekan kerja. Penting untuk tetap tenang dan profesional saat menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit ini. Jangan panik atau defensif. Ambil napas dalam-dalam dan luangkan waktu sejenak untuk memikirkan jawaban Anda. Jujurlah dalam jawaban Anda, tetapi hindari memberikan informasi yang terlalu pribadi atau negatif. Fokus pada apa yang telah Anda pelajari dari pengalaman tersebut dan bagaimana Anda telah berkembang sebagai hasilnya. Gunakan kesempatan ini untuk menunjukkan kemampuan Anda dalam mengatasi tantangan dan belajar dari kesalahan. Jika Anda tidak tahu jawaban untuk pertanyaan tertentu, jangan ragu untuk mengakuinya. Lebih baik mengatakan Saya tidak tahu daripada memberikan jawaban yang salah atau tidak akurat. Anda dapat menambahkan bahwa Anda bersedia untuk belajar dan mencari tahu jawabannya.

Setelah Wawancara: Tindak Lanjut yang Efektif

Proses wawancara tidak berakhir setelah Anda meninggalkan ruang wawancara. Tindak lanjut yang efektif setelah wawancara dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Langkah pertama adalah mengirimkan email ucapan terima kasih kepada pewawancara dalam waktu 24 jam setelah wawancara. Email ini adalah kesempatan untuk mengingatkan pewawancara tentang kualifikasi Anda dan menegaskan kembali minat Anda pada posisi tersebut. Dalam email tersebut, Anda dapat menyebutkan poin-poin penting yang dibahas selama wawancara dan menekankan bagaimana keterampilan dan pengalaman Anda relevan dengan kebutuhan perusahaan. Selain mengirimkan email ucapan terima kasih, Anda juga dapat menghubungi pewawancara melalui LinkedIn atau platform media sosial profesional lainnya. Ini adalah cara yang baik untuk membangun hubungan dengan pewawancara dan menunjukkan minat Anda yang berkelanjutan pada perusahaan. Jika Anda belum menerima kabar dari perusahaan dalam jangka waktu yang dijanjikan, jangan ragu untuk menghubungi mereka untuk menanyakan status aplikasi Anda. Namun, lakukan ini dengan sopan dan profesional. Hindari menelepon atau mengirim email terlalu sering, karena ini dapat dianggap mengganggu. Ingatlah bahwa proses rekrutmen dapat memakan waktu, jadi bersabarlah dan tetaplah positif.

Contoh Pertanyaan Wawancara dan Cara Menjawabnya

Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan wawancara yang umum diajukan beserta tips tentang cara menjawabnya:

Pertanyaan Tips Menjawab
Ceritakan tentang diri Anda. Fokus pada pengalaman dan keterampilan yang relevan dengan posisi yang dilamar. Hindari memberikan informasi yang terlalu pribadi.
Apa kekuatan dan kelemahan Anda? Sebutkan kekuatan yang relevan dengan pekerjaan dan berikan contoh konkret. Untuk kelemahan, pilih satu yang tidak terlalu signifikan dan jelaskan bagaimana Anda sedang berusaha untuk memperbaikinya.
Mengapa Anda tertarik dengan posisi ini? Tunjukkan bahwa Anda telah melakukan riset tentang perusahaan dan posisi tersebut. Jelaskan bagaimana keterampilan dan pengalaman Anda sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami? Sebutkan beberapa fakta penting tentang perusahaan, seperti visi, misi, nilai-nilai, produk, atau layanan mereka.
Di mana Anda melihat diri Anda dalam lima tahun ke depan? Jelaskan tujuan karir Anda dan bagaimana posisi ini dapat membantu Anda mencapainya. Tunjukkan bahwa Anda memiliki ambisi dan ingin berkembang di perusahaan tersebut.
Mengapa kami harus mempekerjakan Anda? Ringkas kualifikasi Anda dan jelaskan bagaimana Anda dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Tunjukkan bahwa Anda adalah kandidat yang terbaik untuk pekerjaan tersebut.
Berapa gaji yang Anda harapkan? Lakukan riset tentang standar gaji untuk posisi tersebut di industri Anda. Berikan rentang gaji yang realistis dan sesuai dengan pengalaman dan kualifikasi Anda.
Apakah Anda memiliki pertanyaan untuk kami? Ajukan pertanyaan yang relevan dan menunjukkan minat Anda yang berkelanjutan pada perusahaan dan posisi tersebut.

Dengan mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan ini sebelumnya, Anda akan lebih percaya diri dan mampu memberikan kesan yang baik pada pewawancara.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |