
JEROAN adalah bagian dalam tubuh hewan yang biasa dimakan sebagai bahan makanan. Biasanya jeroan mencakup organ-organ seperti hati, paru-paru, usus, ginjal, otak, dan limpa.
Jeroan kaya akan nutrisi seperti protein, vitamin A dan B12, dan mineral, tapi juga mengandung kolesterol tinggi, sehingga konsumsinya sebaiknya tetap dibatasi agar tidak menimbulkan masalah kesehatan.
1. Kolesterol Tinggi
Jeroan mengandung kadar kolesterol yang tinggi, sehingga konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
2. Penyakit Jantung
Kolesterol tinggi dan lemak jenuh dalam jeroan bisa menyebabkan penumpukan plak di arteri, meningkatkan risiko serangan jantung.
3. Tekanan Darah Tinggi
Kandungan natrium (garam) dalam jeroan dapat menyebabkan tekanan darah naik.
4. Gangguan Pencernaan
Jeroan sulit dicerna dan dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti kembung dan diare.
5. Risiko Gagal Ginjal
Konsumsi jeroan secara berlebihan dapat membebani kerja ginjal.
6. Asam Urat Meningkat
Jeroan kaya purin yang bisa meningkatkan kadar asam urat, berisiko menyebabkan penyakit gout.
7. Obesitas
Jeroan tinggi kalori dan lemak, berkontribusi pada penambahan berat badan.
8. Diabetes
Konsumsi jeroan berlebihan bisa mempengaruhi sensitivitas insulin dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
9. Kanker
Beberapa penelitian mengaitkan konsumsi jeroan yang berlebihan dengan risiko kanker tertentu, terutama jika dimasak dengan cara tidak sehat.
10. Keracunan Logam Berat
Jeroan bisa mengandung logam berat seperti timbal dan merkuri, terutama jika berasal dari hewan yang terkontaminasi.
11. Radikal Bebas
Kandungan zat tertentu dalam jeroan dapat memicu produksi radikal bebas yang merusak sel tubuh.
12. Gangguan Hormon
Konsumsi jeroan yang berlebihan dapat mempengaruhi keseimbangan hormon.
13. Reaksi Alergi
Beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi terhadap protein dalam jeroan.
Jeroan sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas dan dengan cara memasak yang sehat agar manfaatnya tetap dirasakan tanpa risiko berlebih bagi kesehatan. (Z-4)