
Kementerian Kesehatan merilis hasil penelitian yang menyebutkan, hidup sehat rupanya tidak hanya dipengaruhi kualitas pekerjaan, dan seberapa rutin berolahraga, melainkan juga seberapa banyak kamu merencanakan liburan.
Liburan di sini nggak harus kamu bepergian jauh dan mengeluarkan bujet besar. Liburan sesederhana menghirup udara pagi, menikmati pemandangan alam, bersepeda di taman saat pagi hari, melakukan yoga, juga sudah menyegarkan pikiran kamu.
Paparan tentang manfaat liburan alias piknik itu, dipaparkan pula oleh Handrawan Nadesul dalam bukunya Piknik itu Perlu, Bikin Sehat dan Awet Muda.
"Dengan berpiknik, kita membeli memori. Satu pendidikan terbaik kita dapatkan dari piknik, yang mengajarkan kita untuk tidak hanya menjelajahi dunia, tetapi juga mengumpulkan pengalaman dan kenangan. Lalu, kita menjadi berbahagia," kata Handrawan.
Handrawan menjelaskan, berwisata akan membuat kita merasa lebih sejahtera, secara fisik menjadi lebih bugar, mendapat banyak pengalaman indah, memberi kepuasan batin, serta menumbuhkan emosi positif ketika menemukan pengalaman baru.
"Namun, tetap perlu kesiapsiagaan selama perjalanan terkait penyakit yang mungkin saja muncul di perjalanan, atau kemungkinan jatuh sakit, apa yang perlu dilakukan menghadapi kondisi darurat medis, diulas dalam buku ini. Sekali lagi, tujuannya supaya wisata kita masih tetap menyenangkan, terasa tetap indah dan menawan hati."
Buku ini, kata Handrawan, menjadi bekal bagi masyarakat agar terbebas dari ancaman jatuh sakit, dan kekambuhan penyakit yang sudah diidap, serta cara penanggulangannya. Pun, ada pula informasi tentang bekal obat-obatan, serta praktik kedaruratan medis.
Handrawan akan menjelaskan isi bukunya dalam acara peluncuran dan bedah buku “Piknik Itu Perlu,” Sabtu (27/10) pada rangkaian acara Hospital Expo ke-37, pameran industri alat kesehatan dan kebutuhan RS dan kesehatan yang diselenggarakan di di ICE BSD.
Selain menyasar kalangan RS, pameran yang digelar 25-28 September itu juga menyediakan alat kesehatan untuk masyarakat, seperti alat diagnostik pribadi praktis, seperti alat pengukur gula darah, tensimeter, termometer, hingga kursi roda, kruk, dan pemerah ASI.
”Alat-alat ini sangat penting untuk memantau kondisi kesehatan secara mandiri. Jangan lewatkan pula pemeriksaan kesehatan gratis, seperti pengecekan gula darah, tekanan darah, lemak tubuh, osteoporosis, uric acid, kolesterol, retina mata, saturasi oksigen, hemoglobin, laktat darah, kadar CO dalam tubuh, serta cardiovascular analyzer," kata Direktur Marketing & Finance PT. Okta Sejahtera Insani, Yudha Imam Sutedja, penyelenggara kegiatan ini.
Penyelenggaraan Hospital Expo ke-37 diselenggarakan berkolaborasi dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) yang secara paralel di waktu dan lokasi yang sama, melaksanakan rangkaian Seminar Nasional ke-21 dan Seminar Tahunan Patient Safety ke-19 bertema Improving Access, Quality, and Safety through Financial Sustainability.
Targetnya, pameran dikunjungi lebih dari 12.000 orang per hari, terdiri dari kalangan RS serta masyarakat.
Pengunjung, termasuk masyarakat, bisa melihat langsung alat robotic orthopedic surgery yang telah digunakan di Indonesia. Teknologi robotik ini mampu membantu dokter melakukan prosedur bedah pada operasi penggantian sendi lutut dengan akurasi dan presisi tinggi. (X-8)