World Bamboo Day Upaya Tingkatkan Kesadaran Global terhadap Bambu

2 hours ago 3
World Bamboo Day Upaya Tingkatkan Kesadaran Global terhadap Bambu Ilustrasi(freepik.com)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup harus menjadi leading sector paling depan dan paling gencar dalam mengampanyekan kesadaran lingkungan hidup. Termasuk dalam meningkatkan kesadaran merawat aneka tanaman yang ramah lingkungan dan penyumbang terjaganya lingkungan hidup seperti bambu. Sayangnya, pemerintah minim dalam merespons terhadap World Bamboo Day atau Hari Bambu Dunia yang diperingati pada 18 September lalu.

“Sejauh yang saya amati, hingga kini belum ada perhatian dan respons spesial pemerintah terhadap Hari Bambu Dunia. Padahal, bambu memiliki kaitan sangat erat dengan lingkungan hidup,” kata Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah di Jakarta, Sabtu (20/9).

Menurut Toto, bambu bukan sekedar tanaman ramah lingkungan yang multi fungsi untuk lingkungan hidup, baik sebagai penghasil oksigen maupun sebagai tanaman penyerap air dan pencegah longsor, tetapi juga menjadi tanaman yang memiliki sejarah panjang atas perjalanan bangsa Indonesia.“Bambu ialah tanaman asli Indonesia. Dalam bahasa Inggris saja disebut bamboo. Itu artinya, bahwa bambu itu berasal dari Indonesia,” ungkapnya.

Seperti diketahui, World Bamboo Day diproklamasikan pada Kongres Bambu Dunia ke-8 di Bangkok, Thailand, pada 18 September 2009, yang menjadi bagian dari gerakan peningkatan kesadaran global terhadap bambu.
Menurut dia, pemerintah harus lebih peduli pada World Bamboo Day untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran global terhadap bambu.

"Justru warga dunia seperti Tiongkok, Jepang, Jerman, India, Thailand, dan Malaysia, amat peduli dengan bambu. Terbukti, mereka memperingati Hari Bambu Dunia," papar Toto.

Atas dasar itulah Toto menilai, Kementerian Lingkungan Hidup di bawah Menteri Hanif Faisol Nurofiq harus memiliki spirit dan kesadaran pada lingkungan hidup yang tinggi.

Pasalnya, kampanye untuk meningkatkan kesadaran pada lingkungan hidup juga disuarakan Kementerian Agama dengan Ekoteologinya, Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian dengan spirit eco-consciousnya. Gerakan dengan semangat yang sama, kata Toto, justru juga lebih banyak disuarakan Hashim Djojohadikusumo sebagai Utusan Presiden pada Bidang Iklim dan Energi.

Seperti diketahui, Hashim menggagas ide perlunya menjadikan Indonesia sebagai pusat pelatihan dan pelestarian bambu dunia untuk kepentingan ekonomi dan ekologi. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |