Wayne Rooney Tegaskan Dirinya Pasti Sudah Mati Jika tidak Ada Coleen

1 month ago 29
Wayne Rooney Tegaskan Dirinya Pasti Sudah Mati Jika tidak Ada Coleen Wayne Rooney dan istrinya Coleen(AFP/Daniel LEAL)

WAYNE Rooney mengatakan ia bisa saja meninggal seandainya istrinya, Coleen, tidak ada di sana untuk membantunya mengatasi masalah alkohol.

Mantan kapten Manchester United dan timnas Inggris berusia 39 tahun ini mengatakan ia "sangat kesulitan" mengatasi kecanduan alkoholnya selama karier bermainnya.

Rooney - yang mencetak rekor 253 gol untuk United dan pensiun dari dunia sepak bola pada tahun 2021 - telah menikah dengan Coleen sejak 2008.

"Sejujurnya saya yakin jika dia tidak ada, saya pasti sudah meninggal," ujarnya kepada podcast Rio Ferdinand Presents.

"Saya pernah membuat kesalahan di masa lalu yang terdokumentasi dengan baik, tetapi terkadang saya sedikit berbeda dan dia membuat saya tetap di jalur itu dan dia telah melakukannya selama lebih dari 20 tahun."

"Saya ingin keluar dan menikmati waktu bersama teman-teman dan menikmati malam. Sampai pada titik di mana saya bertindak terlalu jauh - itu adalah momen dalam hidup saya di mana saya sangat kesulitan mengatasi alkohol."

"Saya rasa saya tidak bisa bergantung pada siapa pun. Saya benar-benar tidak ingin karena saya tidak ingin membebani siapa pun."

"Saya minum alkohol selama dua hari berturut-turut. Saat latihan dan di akhir pekan, saya mencetak dua gol, lalu saya kembali minum alkohol selama dua hari berturut-turut lagi."

"Dia sangat membantu saya mengendalikannya. Dia mengelola saya karena saya butuh pengelolaan," pungkasnya. (bbc/Z-1)

"Saya dulu peminum berat"
Rooney terjun ke dunia manajemen setelah karier bermainnya, terakhir di Plymouth Argyle, dan meninggalkan klub Desember lalu.

Berbicara kepada BBC Breakfast tiga tahun lalu tentang pentingnya hubungannya dengan Coleen, Rooney berkata: "Mungkin ada saat-saat Coleen bisa saja pergi. Tapi kami saling mencintai.

"Saya tidak pernah menjadi pecandu alkohol. Saya lebih seperti peminum berat, di mana, jika saya punya dua hari libur, saya benar-benar akan minum selama dua hari lalu membersihkan diri—tetes mata, permen karet, obat kumur—untuk pergi bekerja, lalu harus berlari mengelilingi lapangan dan berlatih. Terkadang saya tidak memberikan versi terbaik diri saya kepada klub.

"Saya sudah bicara dengan orang-orang. Itu membantu. Kita bisa meluapkan perasaan kita. Saya tidak melakukan itu—saya menahannya dan kemudian perasaan itu menumpuk."

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |