Waspada Infeksi Usus Buntu Bisa Picu Kanker, ini Gejalanya

6 hours ago 3
Waspada Infeksi Usus Buntu Bisa Picu Kanker, ini Gejalanya Berikut Penyebab Kanker Kolorektal(freepik)

KANKER kolorektal yang menyerang usus besar dan rektum kini tidak hanya menjadi ancaman bagi usia lanjut, tapi juga semakin banyak ditemukan pada usia muda.

Selain itu, infeksi usus buntu yang tidak segera ditangani dengan tepat juga berpotensi memicu kanker usus besar. Kondisi ini menjadi peringatan penting bagi masyarakat untuk lebih menjaga kesehatan pencernaan dan mengenali gejala awal penyakit.

Penyebab Kanker Kolorektal pada Usia Muda

Menurut artikel dari Halodoc, kanker kolorektal biasanya bermula dari polip yang kemudian berkembang menjadi ganas.

Meski umumnya menyerang usia di atas 50 tahun, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker ini pada usia muda, antara lain:

  • Pola hidup tidak sehat: kurang olahraga, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan diet rendah nutrisi.
  • Obesitas: lemak tubuh berlebih memicu inflamasi yang meningkatkan risiko kanker.
  • Diabetes tipe 2: kadar insulin tinggi dan resistensi insulin mempercepat pertumbuhan kanker.
  • Penyakit radang usus: seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn yang menyebabkan peradangan kronis pada usus besar.
  • Riwayat keluarga: faktor genetik yang meningkatkan risiko kanker kolorektal.
  • Diet tinggi daging merah dan olahan: konsumsi berlebihan meningkatkan risiko kanker.

Infeksi Usus Buntu dan Hubungannya dengan Kanker Usus

KlikDokter menjelaskan bahwa usus buntu adalah organ kecil yang menempel pada usus besar dan bisa mengalami peradangan (apendisitis).

Infeksi usus buntu yang terlambat ditangani dapat menyebabkan komplikasi serius seperti pecahnya usus buntu, peritonitis, dan sepsis.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang pernah menjalani operasi usus buntu memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker usus besar, terutama pada usia lanjut.

Para ahli menduga usus buntu memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh dan menjadi ‘rumah’ bagi bakteri baik. Hilangnya fungsi ini akibat peradangan atau operasi dapat memengaruhi kesehatan usus dan meningkatkan risiko kanker.

Gejala yang Harus Diwaspadai

Gejala kanker kolorektal dan infeksi usus buntu seringkali mirip dengan gangguan pencernaan biasa, sehingga mudah diabaikan, seperti:

  • Nafsu makan yang buruk mengakibatkan penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
  • Sakit perut, Ketidaknyamanan pada perut, terutama di atas pusar.
  • Kenyang setelah makan dalam porsi kecil.
  • Rasa tidak nyaman di perut bagian atas (dispepsia), termasuk perut terasa penuh, bergas, atau terbakar.
  • Mulas dan mengalami gangguan pencernaan, seperti perut bergas.
  • Mual, Muntah, yang kerap kali disertai darah.
  • Pembengkakan dan penumpukan cairan di perut.
  • Tinja mengandung darah.
  • Mudah lelah.
  • Mengalami jaundice, yakni kulit dan mata menguning.

Pentingnya Deteksi Dini dan Pola Hidup Sehat

Para dokter menekankan pentingnya deteksi dini melalui pemeriksaan kolonoskopi, terutama bagi yang memiliki riwayat keluarga kanker kolorektal atau gejala mencurigakan. Selain itu, perubahan gaya hidup sehat sangat dianjurkan, seperti:

  • Konsumsi makanan tinggi serat (buah dan sayur).
  • Mengurangi konsumsi daging merah dan makanan olahan.
  • Rutin berolahraga.
  • Menghindari rokok dan alkohol.
  • Menjaga berat badan ideal.

Meningkatnya kasus kanker kolorektal di usia muda dan potensi kanker usus akibat infeksi usus buntu menuntut kewaspadaan lebih dari masyarakat.

Kenali gejala awal, lakukan pemeriksaan kesehatan rutin, dan terapkan pola hidup sehat untuk mencegah risiko penyakit yang bisa berakibat fatal ini.

Sumber: Halodoc, KlikDokter

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |