
SEORANG pria asal Ukraina akan segera dideportasi dari Polandia setelah tertangkap menerbangkan pesawat tak berawak di area terlarang, termasuk Istana Belweder, kediaman Presiden Polandia di Warsawa.
Informasi ini dikonfirmasi oleh Kementerian Dalam Negeri Polandia melalui laporan TVP World, Rabu (18/9).
Drone Dinetralisasi, Pelaku Ditahan
Insiden terjadi pada Senin ketika pesawat nirawak terbang melintasi kompleks istana presiden dan sejumlah gedung pemerintahan di sekitarnya. Aparat Dinas Perlindungan Negara bergerak cepat dengan menetralkan drone tersebut.
Seorang pria berusia 21 tahun asal Ukraina ditahan bersama seorang perempuan asal Belarusia berusia 17 tahun.
Pria Ukraina itu mengakui perbuatannya dan menerima penyelesaian hukum berupa denda sebesar 4.000 zloty atau sekitar 1.100 dolar AS. Ia didakwa mengoperasikan drone di wilayah yang masuk zona larangan terbang.
Sementara itu, perempuan Belarusia diperlakukan sebagai saksi dan kemudian dibebaskan.
Tidak Ada Bukti Spionase
Badan Keamanan Dalam Negeri Polandia telah memeriksa telepon genggam kedua individu untuk memastikan apakah insiden tersebut terkait dengan aktivitas spionase. Namun, hasil penyelidikan tidak menemukan adanya bukti keterlibatan intelijen asing.
Meski demikian, pihak keamanan Polandia tetap meningkatkan kewaspadaan. Hal ini menyusul maraknya dugaan serangan pesawat nirawak Rusia yang menargetkan wilayah Polandia dalam beberapa waktu terakhir.
Ancaman Drone Rusia
Pekan lalu, pemerintah Polandia menyebut sedikitnya 19 drone Rusia memasuki wilayah udara mereka saat Moskow melancarkan serangan ke Ukraina.
Rusia membantah sengaja menargetkan Polandia dan menyatakan insiden itu terjadi tanpa maksud khusus. (I-2)