Warga Korban Rob di Indramayu Ingin segera Pindah

15 hours ago 3
Warga Korban Rob di Indramayu Ingin segera Pindah Menteri Sosial Saifullah Yusuf berdialog dengan warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu(MI/NURUL HIDAYAH)

WARGA Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu mengaku  ingin segera pindah ke rumah yang baru.

“Pengen cepet pindah, ini motor juga rusak, mogok kena banjir rob,” tutur Rini, warga Blok 2 Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.

Rini mengungkapkan hal itu kepada Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, yang mengunjungi permukiman warga yang menjadi langganan banjir pasang air laut atau rob, Rabu (7/5).

Banjir rob selama ini menjadi bencana langganan yang dialami warga di Desa Eretan Kulon. Rob bahkan tidak datang hanya sekali, namun bisa dua kali dalam sehari.

“Anak-anak kena gatal-gatal, batuk, dan diare. Anak-anak pun jadi gampang sakit,” tutur Rini.

Dia mengucapkan terima kasih baik kepada pemerintah pusat dan daerah yang kini tengah membangun Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat. Perumahan tersebut untuk merelokasi warga yang selama ini selalu terdampak banjir  pasang air laut.

“Benar-benar pengen cepat pindah,” tutur Rini yang suaminya berprofesi sebagai nelayan.

Hal senada diungkapkan Fatonah, 47, yang juga warga Desa Eretan Kulon. “Kami sudah lelah menghadapi banjir rob yang datang setiap hari. Bahkan rob kini semakin parah. Ketinggian ombak bisa mencapai segenting rumah. Barang-barang perabot pada hanyut dan rusak,” keluhnya.


Kolaborasi

Sementara itu, Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, menjelaskan bahwa pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat merupakan upaya pemerintah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membantu warga meningkatkan kesejahteraan lewat pengadaan rumah layak huni.

Dia mengaku telah mendapatkan laporan bahwa banjir rob yang menerjang Desa Eretan Kulon kini semakin parah. Dari yang awalnya hanya sebulan sekali, menjadi setiap hari bahkan dua kali sehari.

“Karena itulah warga Eretan Kulon bersedia direlokasi, dicarikan tempat yang lebih layak,” ujarnya.

Gus Ipul juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Indramayu yang telah menyediakan lahan untuk pembangunan perumahan nelayan tersebut.

“Yang menyediakan tanah dan pengurugannya, pemerintah daerah. Yang membangun rumahnya, Kemensos. Yang membangun masjid, tempat UMKM, taman adalah Baznas. Bayar tukangnya dibantu oleh Pak Edwin (pengusaha), air bersih dibantu oleh TNI Polri,” tandasnya.

Proses pembangunan Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat kini sudah mencapai 90%. Pembangunan direncanakan rampung pada Juni.

Program Kampung Nelayan Sejahtera itu membangun 93 unit rumah bagi warga yang terkena bencana rob. Pembangunan dilaksanakan sejak Oktober 2024.

Rumah yang dibangun, yaitu rumah sejahtera tipe 36 dengan luas tanah 60 meter persegi, dilengkapi dua kamar tidur. Pembagian nomor unit rumah telah dilakukan kepada 93 penerima bantuan.

Selain menyiapkan rumah, warga juga akan mendapatkan bantuan pemberdayaan usaha bagi para penghuninya. Di antaranya  paket usaha olahan ikan, usaha batik ecoprint dan bengkel las serta bantuan kearifan lokal berupa bantuan untuk sanggar tari.

Biaya  pembangunan kampung itu merupakan kontribusi dan kolaborasi dari Kemensos RI, Pemkab Indramayu, Baznas, dan PT Unitras Pertama, dengan total nilai keseluruhan sebesar Rp23.181.271.000.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |