Kepiting Tapal Kuda: Fosil Hidup Berusia 445 Juta Tahun

1 day ago 6
 Fosil Hidup Berusia 445 Juta Tahun Kepiting tapal kuda bukan sekadar makhluk purba yang hidup sejak sebelum dinosaurus, tetapi juga pahlawan medis berkat darah birunya yang mendeteksi racun.(National Wildlife Federation)

DI pantai-pantai Florida, Amerika Serikat, kita akan menemukan kepiting tapal kuda. Ternyata kepiting tapal kuda lebih dekat kekerabatannya dengan laba-laba. Ia dijuluki “fosil hidup” karena telah hidup hampir tanpa perubahan selama lebih dari 445 juta tahun jauh sebelum dinosaurus pun ada.

Spesies kepiting tapal kuda saat ini tersisa empat jenis. Jenis Limulus polyphemus ditemukan di Maine hingga Meksiko. Tiga lainnya tersebar di kawasan Asia Tenggara.

Tubuhnya yang menyerupai tank mini terdiri atas cangkang depan (prosoma), cangkang belakang (opisthosoma), dan ekor runcing panjang bernama telson. Walau terlihat tajam dan menyeramkan, kepiting tapal kuda sama sekali tidak berbahaya. Ekor tersebut justru berfungsi sebagai alat bantu untuk membalikkan tubuh jika terjungkal oleh ombak.

Menariknya, hewan ini memiliki 10 mata. Dari 10 mata itu, ada mata majemuk dan reseptor cahaya yang tersebar di tubuhnya. Hal itu yang membuat mereka sangat peka akan cahaya.

Bila inging mengangkat kepiting ini, jangan dipegang dari ekornya. Pegang dengan lembut pada kedua sisi prosoma jika ingin memindahkannya.

Ritual Kawin Saat Bulan Purnama

Kepiting tapal kuda dikenal suka berkumpul dalam jumlah besar untuk bertelur di pantai, khususnya di negara bagian Delaware, New Jersey, dan Maryland pada musim semi dan panas. Di Florida, musim bertelur berlangsung sepanjang tahun, dengan puncak pada musim semi dan gugur.

Saat kawin, jantan menempel pada cangkang betina menggunakan capit khusus, lalu bersama-sama menuju pantai untuk bertelur. Ada juga pejantan “pengintai” yang tak menempel langsung pada betina, namun tetap berhasil membuahi telur di sekitar pasangan utama. Proses bertelur ini biasanya berlangsung saat air pasang, bertepatan dengan bulan baru atau purnama.

Larva akan menetas beberapa minggu kemudian. Bentuknya mirip dewasa, hanya saja ekornya lebih pendek. Kepiting muda dan dewasa hidup di dasar pasir pantai dan memakan berbagai hewan invertebrata kecil.

Peran Penting dalam Ekosistem dan Dunia Medis

Keberadaan kepiting ini sangat vital dalam ekosistem pesisir. Telur mereka menjadi makanan utama burung-burung migran, termasuk red knot yang terancam punah. Burung-burung ini menjadikan pantai-pantai tempat bertelur sebagai "rest area" penting sebelum melanjutkan perjalanan ke utara.

Di Florida, telur-telur kepiting ini disantap berbagai ikan dan burung. Sementara kepiting dewasa menjadi mangsa bagi penyu laut, buaya, hingga hiu.

Fakta menarik dari kepiting tapal kuda adanya kandungan darah biru yang sangat berharga di dunia medis. Kandungan Limulus Amebocyte Lysate (LAL) dalam darahnya dapat mendeteksi racun bakteri dalam jumlah sangat kecil. Zat ini digunakan untuk memastikan kesterilan alat medis dan semua obat suntik termasuk vaksin. Singkatnya, siapa pun yang pernah disuntik atau menjalani operasi, secara tidak langsung telah dibantu oleh kepiting tapal kuda.

Penelitian terhadap mata majemuk hewan ini juga telah membantu ilmuwan memahami sistem penglihatan manusia.

Populasi kepiting tapal kuda mengalami penurunan dampak dari eksploitasi dan perubahan lingkungan. Mereka tak hanya dimanfaatkan untuk keperluan medis, tapi juga ditangkap hidup-hidup sebagai hewan peliharaan akuarium, bahan edukasi, hingga umpan dalam industri perikanan belut dan siput laut (whelk).

Untuk mengatasi hal ini, Komisi Perikanan Atlantik AS pada 1998 menerbitkan rencana pengelolaan perikanan kepiting tapal kuda. Kini, para peneliti di Fish and Wildlife Research Institute, dibantu warga setempat, terus memantau lokasi-lokasi bertelur kepiting tapal kuda untuk menjaga kelestarian spesies purba ini. (myfwc/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |