
ABU-abu menjadi warna yang disukai cukup banyak orang baik wanita maupun pria. Ternyata abu-abu juga disukai oleh Sutradara Tanah Air, Joko Anwar.
Salah satu warna baju yang kerap dikenakan oleh Joko Anwar ialah abu-abu. "Antara baju aku hitam, putih dan grey. Jadi kalau misalnya pakai baju hitam putih statement-nya itu grey," kata Joko Anwar, saat ditemui Media Indonesia, usai acara jumpa pers Grey Days New Balance, yang digelar di Toko New Balance di Senayan City, Jumat (9/5).
"Karena grey artinya membaur, menyatu ke masyarakat. Dalam hal pembuatan film, menyatu ke penonton," sambungnya.
Dalam pembuatan film, Joko Anwar selalu merasa bahwa membuat film merupakan sebuah privilege. "Kita bekerja menghasilkan produk atau karya yang punya potensi untuk ditonton orang banyak dan punya potensi untuk bisa memberikan sesuatu yang impactful ke masyarakat," ujarnya.
Hal yang membuatnya konsisten bersemangat dalam menggarap film ialah mengetahui bahwa setiap karya film yang ia hasilkan memiliki kesempatan untuk bisa berkontribusi ke masyarakat.
Karya Film
Salah satu karya film Joko Anwar ialah film horor berjudul Pengabdi Setan. Film ini menjadi salah satu karya dari Joko Anwar yang cukup banyak diminati masyarakat.
"Pengabdi Setan adalah sebuah film yang kalo kita liat film horor kan umumnya jumpscare-nya gede, loud banget. Tapi Pengabdi Setan lebih kalem tapi lebih impactful karena kita fokus on the psyche of the characters karena terutama film horor akan terasa serem kalo penonton care for the characters," ungkap Joko.
Selain itu, Pengepungan di Bukit Duri yang saat ini sedang tayang di bioskop Tanah Air juga merupakan garapan dari Joko Anwar. "Ini fun fact nih, karena ketika kita mau syuting, kita menentukan color palette. Kalo bikin film ditentukan ya warna utamanya apa. Color palette-nya adalah grey. Jadi kalo temen-temen liat di Pengepungan di Bukit Duri, sekolahnya itu main colors-nya itu adalah shades of grey. Jadi betul-betul grey dan turunan-turunannya," ungkap Joko.
"Jadi it's a grey world. Bukan cuma dari bentuk fisik tapi juga dalam bentuk statement apa yang dikatakan oleh filmnya, ada banyak isu yang disampaikan dalam Pengepungan di Bukit Duri. Kenapa grey? Karena kita mengatakan bahwa everybody berkontribusi ke keadaan yang ada di film tersebut. Jadi it's a grey, ngga ada yang salah, ngga ada yang bener, everybody berkontribusi. Jadi it's not just physical color tapi juga the psyche of the story itself," sambungnya. (Nas/M-3)