12 Tahun Menabung, Pedagang Bubur Ayam di Tasikmalaya Naik Haji

7 hours ago 1
12 Tahun Menabung, Pedagang Bubur Ayam di Tasikmalaya Naik Haji Pasangan suami istri Wasman, 52 dan Dede Yeni, 46, di depan kios bubur ayam mereka.(MI/KRISTIADI)

PASANGAN suami istri Wasman, 52 dan Dede Yeni, 46, warga Kampung Bojong Tengah, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, merasa bersyukur terpanggil untuk menunaikan ibadah haji pada tahun ini. Mereka mengaku sudah 12 tahun menabung.

Pasangan tersebut mengais rezeki dengan berdagang bubur ayam. Dengan merek dagang Tanjung, keduanya menjalankan usaha yang dirintis sejak 1996 atau 29 tahun lalu.

"Kami merasa sangat bersyukur terpanggil untuk menunaikan ibadah haji tahun ini. Ini merupakan nikmat yang melebihi punya mobil maupun motor. Awalnya, kami hanya menabung biasa sebesar Rp5 juta ke Bank Syariah Mandiri (BSM) pada2010," kata Wasman, Jumat (9/5).

Dia menambahkan usaha yang dirintis awalnya menggunakan roda gerobak. Dia sempat berkeliling di ruas jalan dan dari rumah ke rumah.

Awalnya, harga per porsi bubur dijual Rp1.000, lalu naik menjadi Rp1.500 dan naik Rp 2.000. Kini, bubur dijual dengan harga Rp8.000 hingga Rp10.000 per porsi, tergantung isian, mulai dari ati ampela, telur puyuh, telur ayam, emping dan kerupuk serta cakue.

"Jualan bubur ayam makin lama makin banyak pembeli dan pelanggan. Kami berusaha untuk menghidupi satu keluarga dengan 5 anak," jelasnya.

Wasman dan istri sudah harus bangun saat subuh. Hasilnya, dua putranya sudah lulus kuliah S1, dan tiga lainnya masih duduk di SMA, SMK dan SD.

Kini, pasangan ini sudah berdagang dan menetap. Dia sudah memiliki tempat strategis di Tanjung, Kecamatan Kawalu.

"Ketika sudah berjualan di Tanjung, seorang pembimbing haji Kemenang Kota Tasikmalaya menyarankan agar segera mendaftar haji. Karena, daftar haji akan menunggu lama. Kami terpikirkan dan pada 2013 baru daftar dengan membayar sebesar Rp25 juta untuk hanya satu orang. Satu tahun kemudian, kami kembali untuk mendaftarkan istri dengan biaya Rp25 juta," ujarnya.

Wasman mengaku sebelumnya sudah menabung untuk membeli rumah. Rumah sudah terbeli dan dia menyisihkan uang untuk daftar haji.

"Nanti kalau saya berangkat ke Mekkah bersama istri, jualan digantikan dulu oleh keponakan," tandasnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |