Ilustrasi.(AFP/FETHI BELAID)
PEMERINTAH Brasil dan Meksiko mengonfirmasi bahwa warga negara mereka yang sebelumnya ditahan oleh Israel setelah bergabung dalam armada bantuan ke Gaza kini telah dibebaskan dan sedang dalam perjalanan pulang.
Para warga tersebut merupakan bagian dari Global Sumud Flotilla, armada internasional yang berlayar untuk mengirimkan bantuan ke wilayah Gaza.
Dibebaskan di Perbatasan Yordania
Kementerian Luar Negeri Brasil menyatakan bahwa sebanyak 13 warga negaranya, termasuk anggota parlemen Luizianne Lins dari Partai Buruh yang berkuasa, telah dibawa ke perbatasan dengan Yordania dan dibebaskan oleh otoritas Israel.
"Sebanyak 13 warga Brasil, termasuk anggota parlemen Luizianne Lins, dibawa ke perbatasan Yordania dan dibebaskan," kata pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Brasilia dikutip AFP, Rabu (8/10).
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Meksiko dalam pernyataan terpisah melaporkan bahwa enam warga negaranya juga telah dipindahkan ke Yordania dan disambut oleh Duta Besar Meksiko di sana.
"Mereka meninggalkan Israel dan mulai kembali ke Meksiko," tulis kementerian tersebut.
Misi Bantuan ke Gaza Berujung Penahanan Massal
Armada Global Sumud Flotilla berangkat bulan lalu dengan membawa politisi dan aktivis internasional menuju Jalur Gaza.
Tujuannya adalah untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan di tengah blokade ketat dan serangan militer Israel yang disebut PBB telah menyebabkan krisis kelaparan parah di wilayah itu.
Namun, armada tersebut dicegat oleh pasukan Israel di laut lepas. Sekitar 45 kapal kecil dihentikan dan lebih dari 470 orang ditahan pekan lalu.
"Setelah enam hari dipenjara secara ilegal di Israel, 13 warga Brasil dari Sumud Global Flotilla akhirnya bebas," tulis Luizianne Lins setelah dibebaskan.
Brasil dan Meksiko Kecam Tindakan Israel
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menuduh Israel melanggar hukum internasional karena mencegat armada tersebut di perairan internasional. Ia menuntut agar semua warga Brasil yang ditahan segera dipulangkan dengan selamat.
Nada serupa disampaikan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, yang juga mendesak pembebasan warganya.
Seorang anggota dewan asal Italia yang ikut dalam flotilla menyebut bahwa para aktivis diperlakukan seperti binatang selama masa penahanan mereka.
Israel membantah tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa seluruh tahanan diperlakukan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dan hak-hak mereka dihormati sepenuhnya. (I-3)


















































