Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.(MI/Naufal Zuhdi)
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membuka keran impor untuk sejumlah komoditas strategis, beras, jagung, gula konsumsi, dan garam, setidaknya sampai akhir 2025.
“Kita belum dan tidak impor beras, jagung, gula konsumsi, dan garam. Itu target presiden, dan Insya Allah bisa kita capai hingga akhir tahun,” ujar Sudaryono di Kantor Kementerian Pertanian, Jumat (3/10).
Surplus Beras 3-4 Juta Ton
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional diperkirakan mengalami surplus 3-4 juta ton dibandingkan tahun lalu. Hal ini diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan tanpa impor.
“Produksi beras kita surplus sekitar 3,5 sampai 4 juta ton dibanding tahun lalu,” jelasnya.
Bulog Jaga Stok
Sudaryono menambahkan, Perum Bulog telah menyerap gabah dengan harga minimal Rp6.500/kg dan kini mengamankan cadangan 3,9 juta ton beras. Sampai akhir tahun, stok beras pemerintah diproyeksikan bertahan di kisaran 2-3 juta ton.
Dengan cadangan yang ada dan panen raya 2026 yang akan datang, pemerintah optimistis kebutuhan beras nasional bisa dipenuhi tanpa impor.
“Kita betul-betul punya cadangan cukup di gudang Bulog, sehingga bisa memastikan tidak akan impor beras di tahun ini maupun masa-masa mendatang,” tegasnya. (Z-10)
