
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut HUT ke-80 RI merupakan momentum penting untuk meneguhkan kembali komitmen terhadap kemandirian pangan nasional. Ia menekankan bahwa makna kemerdekaan sejati tidak cukup diwujudkan melalui seremoni semata. Menurutnya, kemerdekaan yang sesungguhnya adalah ketika bangsa Indonesia terbebas dari kelaparan dan tidak lagi bergantung pada impor pangan dari negara lain.
"Merdeka yang sesungguhnya adalah ketika kita merdeka dari kelaparan, merdeka dari ketergantungan. Dan salah satu bentuk kemerdekaan yang paling krusial justru ada di sektor pertanian. Perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-80 menggugah semangat untuk merebut kembali swasembada," tegasnya dalam keterangan yang dikutip, Senin (18/8).
Sudaryono juga menyoroti bahwa sektor pertanian merupakan tulang punggung dalam menjamin ketersediaan pangan nasional. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus mendukung perjuangan petani sebagai pahlawan pangan. Ia pun mengungkapkan apresiasi mendalam kepada para petani Indonesia yang terus menunjukkan semangat juang dalam memperkuat swasembada pangan.
"Pangan yang kita konsumsi setiap hari berasal dari hasil kerja keras para petani. Oleh karena itu, semangat untuk memperkuat pertanian tidak boleh kendor. Dari petani lah kemerdekaan sejati itu hadir,” serunya.
Pernyataan Wamentan ini sejalan dengan pandangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Ia menyebut keberhasilan para petani dalam menjaga ketahanan pangan sebagai hadiah besar bagi bangsa di momen kemerdekaan ini.
“Petani kita hari ini adalah pejuang bangsa. Berkat kerja keras mereka, Indonesia bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri, tetapi juga ikut menjaga stabilitas pangan dunia. Inilah bentuk nyata kemerdekaan di sektor pangan,” ujar Amran. (E-3)