Ilustrasi: siswa di SMP Negeri 1 Kota Cirebon mendapat Makanan Bergizi Gratis(MI)
WALI Kota Cirebon Effendi Edo mengingatkan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menyiapkan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang memenuhi standar gizi yang baik, bersih, segar dan sehat. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pun diminta untuk terus memonitor penyediaan MBG.
“Alhamdulillah, Kota Cirebon telah memiliki empat dapur yang menyiapkan MBG. Ini merupakan pencapaian yang membanggakan dalam upaya kami menyediakan asupan gizi optimal untuk anak-anak,” kata Edo, Jumat (26/9).
Edo meminta agar seluruh proses pengelolaan dan penyajian makanan harus diawasi secara ketat oleh Dinas Kesehatan dan instansi terkait agar kualitas dan kebersihan makanan selalu terjaga. “Bahan makanan yang digunakan harus segar, berkualitas, dan diolah secara higienis,” ucap Edo.
Edo mengingatkan agar kejadian yang tidak diinginkan seperti di daerah lain tidak terjadi di Kota Cirebon. Bahkan Edo juga berharap dapur MBG yang ada di Kota Cirebon bisa menjadi contoh bagi wilayah lain dan memacu pembentukan dapur-dapur serupa sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
“Selain kualitas makanan, kami juga menaruh perhatian besar pada kebersihan dan kelayakan fisik dapur MBG. Lingkungan dapur harus selalu bersih dan layak agar makanan yang dihasilkan aman dan nyaman untuk dikonsumsi,” tutur Edo.
Harapan yang sama juga diungkapkan DPRD Kota Cirebon yang sudah mengunjungi dapur MBG di Yayasan Miftahul Ulum, Kesambi, Kota Cirebon. “Kami meminta agar seluruh tahapan dan prosedural yang telah ditetapkan Badan Gizi Nasional untuk program MBG diterapkan secara serius, sehingga kebutuhan gizi penerima MBG dapat tercukupi maksimal,” tutur Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Yusuf.
Yusuf mengingatkan staf di SPPG agar memiliki langkah mitigasi dalam menjalankan kewajiban. Sehingga, proses dari hulu ke hilir dapat diawasi dengan ketat.
“Mitigasi sebelum semua diproses, diperhatikan betul, agar seluruh aktivitas di dapur MBG benar-benar terpantau dan aman,” harapnya.
Sedangkan Kepala SPPG Yayasan Miftahul Ulum, Fandy Suharianto, menerangkan, seluruh proses yang dilakukan di dapur MBG sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah pusat melalui BGN. Dalam melaksanakan tugasnya mereka dibantu ahli gizi dan akuntan dari BGN, serta 47 orang karyawan yang membantu seluruh proses MBG berjalan optimal.
“Untuk di Kelurahan Karyamulya ada 4000 penerima, mulai dari P3 Posyandu meliputi ibu hamil dan menyusui, serta sekolah tingkat PAUD hingga tingkat SMA,” ujar Fandy.(M-2)


















































