Wakil Presiden Swiss Saksikan Inovasi Digital Koperasi Susu Pangalengan

1 month ago 28
Wakil Presiden Swiss Saksikan Inovasi Digital Koperasi Susu Pangalengan Wakil Presiden Dewan Federal Swiss, Guy Parmelin, mengunjungi Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/10).(Dokpri)

WAKIL Presiden Dewan Federal Swiss, Guy Parmelin, mengunjungi Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) di Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (2/10) sebagai bagian dari kunjungan resminya ke Indonesia. Saat ini menjabat sebagai Anggota Dewan Federal Bidang Urusan Ekonomi, Pendidikan dan Penelitian, Parmelin diharapkan akan menjabat sebagai Presiden Swiss pada 2026.

Didampingi oleh delegasi tingkat tinggi Swiss yang terdiri dari pejabat pemerintah senior dan perwakilan sektor swasta, kunjungan ini juga dihadiri oleh pemimpin Indonesia terkemuka, termasuk Mahendra Siregar, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK); Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; Ali Murtopo Simbolon, Deputi Menteri Perdagangan dan Ekonomi Digital di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian; Hasan Fawzi, anggota Dewan Komisaris OJK sekaligus Kepala Eksekutif Pengawasan Inovasi Teknologi Keuangan, Aset Keuangan Digital dan Pengawasan Aset Kripto; serta Simrin Singh, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste.

Kunjungan ini menyoroti keberhasilan kolaborasi antara Kantor ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste dengan KPBS Pangalengan melalui proyek Mempromosikan Usaha UKM melalui Peningkatan Akses Wirausaha terhadap Jasa Keuangan Tahap 2 (Promise II Impact) yang didanai oleh Sekretariat Negara Swiss untuk Urusan Ekonomi (SECO). Inisiatif ini bertujuan mendorong transformasi digital dan mempromosikan inklusi keuangan di sektor susu Indonesia sejalan dengan prioritas pemerintah untuk meningkatkan produksi susu nasional guna memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat.

"Swiss merasa senang dapat mendampingi Indonesia dalam upayanya menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan inovatif. Yang saya saksikan di Pangalengan menunjukkan bagaimana solusi digital ketika disesuaikan dengan kebutuhan lokal dapat memberdayakan petani, meningkatkan efisiensi, dan membuka akses ke pembiayaan. Ini merupakan kemitraan yang utuh memadukan dinamisme Indonesia dengan keahlian Swiss untuk mendorong pertumbuhan inklusif dan mendukung ekonomi berkelanjutan," ujar Parmelin.

Inovasi kunci yang diperlihatkan selama kunjungan adalah penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP), yang telah secara signifikan meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas akses keuangan bagi lebih dari 2.000 anggota peternakan susu KPBS. Sistem ERP ini mengoptimalkan logistik, manajemen keanggotaan, dan pemantauan kesehatan hewan. Sistem ini juga memfasilitasi peluncuran fasilitas pinjaman dengan persetujuan melalui aplikasi pada Maret 2024 yang semakin memperkuat rantai nilai susu koperasi.

Hingga saat ini, 429 peternak susu telah memanfaatkan fasilitas ini, menerima pinjaman senilai total Rp11,6 miliar dengan persetujuan yang hanya diproses dalam waktu satu hari. Akses cepat ke pembiayaan ini telah meningkatkan produktivitas dan membuka peluang bisnis baru. Sebagai pelengkap aplikasi keuangan ini, lebih dari 300 peternak susu mengikuti pelatihan kewirausahaan dan literasi keuangan. Beberapa di antaranya juga menerima bimbingan lanjutan dan dukungan yang disesuaikan untuk memperkuat kemampuan bisnis mereka.

Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Simrin Singh, menekankan peran transformatif digital dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing UMKM. "Kemajuan yang kita lihat hari ini, terutama manfaat nyata yang dirasakan oleh peternak susu melalui aplikasi digital, memberikan bukti jelas bahwa teknologi dapat menjadi pendorong kuat pertumbuhan dan perluasan bisnis yang juga membuka jalan menuju pekerjaan yang layak bagi semua," ungkapnya. 

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala KPBS, Aun Gunawan. "Transformasi digital telah memberdayakan anggota kami dengan keterampilan keuangan baru, meningkatkan kualitas dan kuantitas susu dan, pada akhirnya, meningkatkan pendapatan dan mata pencarian mereka. Transformasi ini juga mewakili harapan untuk masa depan, membuka jalan menuju bisnis peternakan susu yang lebih kuat dan sejahtera bagi anggota kami."

Selama kunjungan, Parmelin mengunjungi fasilitas KPBS Pangalengan, termasuk peternakan susu, tempat pengumpulan susu, pabrik pengolahan dan toko swalayan. Ia juga berinteraksi langsung dengan para petani dari berbagai usia dan jenis kelamin, memperoleh wawasan langsung tentang pengalaman, tantangan dan bagaimana inovasi digital memperkuat mata pencarian mereka.

Kunjungan ini menegaskan kolaborasi Swiss-Indonesia dan menandai perluasan program susu digital ke tiga koperasi lain di Jawa Timur, berdasarkan keberhasilan program percontohan di KPBS Pangalengan untuk meningkatkan efisiensi, inklusi, dan berkelanjutan sektor susu Indonesia. (RO/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |