Ilustrasi(Dok ist)
WAKIL Gubernur (Wagub) Kalimantan Selatan (Kalsel) Hasnuryadi Sulaiman mengaku sangat terharu saat dirinya menerima hadiah istimewa sebuah mainan kapal kayu berbendera merah putih hasil karya seorang anak yatim. Hadiah tersebut diberikan kepada Hasnur sebagai ungkapan terima kasih dari anak-anak yatim dari berbagai panti asuhan di wilayah Banjarmasin atas ketulusan dan kepedulian Hasnur terhadap mereka.
Ungkapan terima kasih kepada Hasnur disampaikan pada acara silaturahmi dan doa bersama Wagub Kalsel Hasnuryadi Sulaiman dengan anak yatim dan duafa di rumah dinas wagub, Banjarmasin, Kalsel, Jumat (26/9) petang. Pada momen yang masih rangkaian haul ibunda tercinta Hj Nurhayati ke-10 itu, Hasnur mengungkapkan rasa senang, kagum, dan terharu kepada anak-anak yatim yang sebagian sudah tak berayah ibu lagi.
Namun, kata Ketua DPD Golkar Kalsel itu, ketidakberadaan ayah dan ibu tidak membuat mereka kehilangan kreativitas dan semangat hidup mandiri dan bekerja keras.
"Ya Allah, saya sangat terharu atas pemberian hadiah kapal kayu dari adik-adik yatim. Almarhum abah saya pasti senang melihat ini. Karena kapal kayu angkut inilah yang dulu menjadi salah satu bisnis pertama Abah," ungkapnya.
Kepada anak-anak yatim, ia juga menyampaikan beberapa pesan penting, termasuk pesan motivasi agar mereka tetap sabar, tegar, tabah, dan ulet menghadapi proses hidup yang dijalani meski tanpa ayah dan ibu.
"Adik-adikku, yang sebagian mungkin tinggal di beberapa panti asuhan, Kak Hasnur mohon untuk tidak berkecil hati, apalagi frustasi. Tetap bersabar, tegar dan tulus menghadapi apapun keputusan Allah atas diri kita sebagai anugerah," katanya.
Terkait undangan dirinya kepada anak yatim, kata Hasnur, sama sekali tidak sedang menempatkan dan memposisikan mereka sebagai tamu. Lebih dari itu, sebagai saudara, bahkan sebagai anak-anaknya sendiri.Sehingga, atas kehadiran anak-anak yatim itu, Hasnur mengaku dirinya tidak berjarak sama sekali. Jika pun dianggap sebagai tamu, mereka adalah tamu-tamu Allah yang istimewa dan wajib dimuliakan.
Menurut Hasnur, memuliakan anak yatim adalah bagian dari kewajiban sosial dalam Islam yang tak boleh diabaikan. Mereka adalah anak-anak yang memiliki tempat istimewa di mata Allah SWT.
Diungkapkan Hasnur, kecintaan dirinya kepada anak-anak yatim, termasuk para duafa, juga merupakan pesan penting yang diamanatkan kedua orang tuanya, almarhum Abah Sulaiman dan almarhumah Hj Nurhayati. "Saya ingat betul pesan Abah dan Umi agar saya tidak boleh hidup jauh dari ulama, termasuk anak yatim dan duafa. Sebab, kata Rasulullah, Allah akan selalu berada di tengah-tengah yatim dan duafa," katanya.
Pada kesempatan silaturahmi dan doa bersama tersebut, Hasnur juga mempersilakan perwakilan para pemain klub sepakbola Barito Putra miliknya yang hadir untuk memberikan motivasi kepada anak-anak yatim. Kebetulan, dari sekian pemain Barito Putra yang sengaja diundang, dua di antaranya, Alex dan Rizki Pora sudah ditinggal ibunya. Bahkan, Alex yang dikenal humoris sudah sejak kecil tidak memiliki ibu dan ayah.
"Adik-adik yatim, saya ingin mengajak sama-sama bersemangat. Meski tanpa kedua orang tua, saya juga ternyata bisa berprestasi di bidang olahraga. Jadi, jangan berkecil hati, tetap semangat," kata Alex.
Pesan senada diungkapkan Rizky Pora. "Adik-adikku, saya juga yatim. Mari kita tetap bersemangat. Ibuku yang sudah tiada, saya mohon maaf serta berterima kasih atas bimbinganmu selama ini hingga saya sukses menjadi pemain sepak bola," ungkapnya.
Sebelum acara ditutup doa bersama yang dipimpin anak yatim, acara juga diwarnai momen haru kedatangan Dava, siswa kelas 5 SD, yang memiliki berbagai kekurangan fisik.
Pada momen itu, Dava menyatakan senangnya bisa jumpa dengan idolanya, yaitu para pemain Barito Putra bersama bosnya, Hasnuryadi. Dava pun diundang ke depan oleh Hasnur untuk menerima hadiah kaos jersey yang sudah ditandatanganinya. (H-2)


















































