
HOLDING BUMN asuransi, penjaminan, dan investasi yang merupakan bagian dari Danantara Indonesia, Indonesia Financial Group (IFG), memastikan IFG Labuan Bajo Marathon 2025 tidak diselenggarakan. Keputusan ini diambil setelah memperhatikan aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, yang beberapa waktu terakhir menunjukkan intensitas tinggi dan kini berstatus level IV atau awas.
Sepanjang 2025, Gunung Lewotobi beberapa kali erupsi dengan lontaran abu yang mengganggu kesehatan masyarakat dan keselamatan transportasi udara. Bahkan, dari bulan Januari 2025 terdapat kurang lebih 62 kali letusan, dan pada 22 September 2025 dalam periode enam jam berdasarkan pengamatan kegempaan gunung Lewotobi Laki-laki mengalami 31 kali gempa letusan atau erupsi dengan lama gempa 50-206 detik.
Sekretaris Perusahaan IFG Denny S Adji mengatakan kondisi tersebut menimbulkan risiko serius terhadap kelancaran perjalanan peserta, panitia, maupun masyarakat menuju Labuan Bajo.
“Keselamatan peserta, panitia, dan masyarakat adalah prioritas utama IFG. Dengan kondisi alam yang masih berisiko, kami menilai penyelenggaraan tahun ini tidak memungkinkan untuk dilaksanakan di Labuan Bajo,” tutur Denny.
IFG menilai pengalaman pada November 2024 lalu jadi pelajaran berharga saat erupsi Lewotobi menyebabkan penutupan Bandara Komodo. Banyak peserta maraton kala itu terpaksa menunda kepulangan hingga beberapa hari dan sebagian harus menggunakan jalur darat dan laut untuk meninggalkan Labuan Bajo, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
Sejak pertama kali digelar pada 2022, IFG Labuan Bajo Marathon hadir sejalan dengan visi pemerintah untuk menggerakkan perekonomian daerah, khususnya melalui sektor pariwisata di wilayah destinasi super prioritas pemerintah.
Ajang ini terbukti memberi dampak nyata yakni pada penyelenggaraan 2024 sukses menghadirkan sekitar 2.500 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya itu, sebanyak 31 pelari internasional juga ikut meramaikan ajang tersebut, yakni dari Kenya, Australia, Prancis, Italia, hingga Malaysia.
Denny menyampaikan IFG bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat berharap jika kondisi alam sudah kembali aman, maraton ini dapat kembali digelar di Labuan Bajo pada 2026. Sebagai destinasi pariwisata premium, Labuan Bajo tetap menjadi ikon sport tourism yang memiliki daya tarik besar bagi pelari nasional dan internasional.
"Bagi IFG, maraton ini memiliki visi jangka panjang sebagai kalender event olahraga berskala nasional dan internasional yang tidak hanya memperkuat gaya hidup sehat, tetapi juga memperkuat literasi keuangan khususnya asuransi serta mendorong pertumbuhan ekonomi di Manggarai Barat," tutur Denny.
Di sisi lain, Denny menjelaskan, sebagai BUMN di bidang asuransi, penjaminan, dan investasi, IFG memandang konsistensi penyelenggaraan kegiatan ini berkontribusi pada reputasi dan brand perusahaan sekaligus memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan sektor pariwisata.
"IFG menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang timbul bagi peserta, sponsor, dan mitra, serta berterima kasih atas pengertian semua pihak. Keputusan tidak menyelenggarakan IFG Labuan Bajo Marathon 2025 jadi bukti komitmen kami untuk selalu menempatkan keselamatan sebagai prioritas utama," pungkas Denny.(H-2)