
USU resmi mengoperasikan fasilitas Student Service Center dan International Lounge pada Selasa (9/9). Fasilitas ini menyederhanakan proses administrasi yang sebelumnya tersebar di berbagai biro.
Pengoperasian fasilitas ini dianggap menandai terobosan dalam layanan terpadu bagi mahasiswa, termasuk mahasiswa asing. Sekaligus mendukung ambisi Universitas Sumatera Utara (USU) menjadi penguruan tinggi berstandar internasional.
"Pembangunan pusat layanan ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga perubahan budaya layanan dan adoptasi teknologi," ungkap Rektor USU Muryanto Amin, usai peresmian.
USU, jelas dia, tidak hanya membangun gedung, tetapi juga mengubah cara berpikir dan memperbaiki layanan menuju standar global. Pusat layanan ini dapat menangani visa, paspor dan adaptasi akademik untuk mahasiswa asing.
Kemudian juga sebagai pusat administrasi akademik dan keuangan untuk seluruh mahasiswa. Berikutnya, layanan kesehatan mental atau konseling mahasiswa serta Unit Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (PPK).
Unit PPK bertugas Melindungi mahasiswa dari kekerasan fisik maupun psikologis. Dan terakhir adalah layanan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) untuk urusan transparansi informasi publik.
Hampir seluruh aktivitas pada fasilitas ini dikelola dengan sistem digital. Muryanto mengatakan, USU akan semakin mengandalkan layanan digital untuk mengurangi ketergantungan pada interaksi fisik.
Layanan tanpa kontak langsung akan menjadi prioritas, beralih dari proses manual ke sistem digital yang efisien. Fasilitas ini juga diharapkan mempercepat perolehan akreditasi internasional dan memperkuat daya saing USU di kancah global. (H-2)