PULUHAN ibu nelayan di Kelurahan Boneoge, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, mengikuti pelatihan pembuatan abon ikan tiga rasa dan sambal tuna. Kegiatan itu digelar Universitas Widya Nusantara melalui Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) sebagai upaya meningkatkan keterampilan sekaligus memperkuat ekonomi keluarga pesisir.
Pelatihan berlangsung di Balai Kelurahan Boneoge dan menghadirkan tim fasilitator dari Universitas Widya Nusantara. Para peserta yang tergabung dalam kelompok Nasinggeni tidak hanya menerima materi, tetapi juga praktik langsung. Mereka diajarkan mengolah ikan tuna segar menjadi abon melalui proses perebusan, penyuwiran, penumisan bumbu, hingga penggorengan kering.
Selain itu, ibu-ibu juga mempelajari cara membuat sambal ikan tuna, mulai dari pengolahan cabai dan bumbu dasar, pencampuran daging ikan, hingga teknik pengemasan higienis agar lebih tahan lama.
Ketua Tim PKM, Wendi Muhamad Fadhli, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk meningkatkan nilai tambah hasil tangkapan nelayan.
“Selama ini ikan tuna lebih sering dijual dalam bentuk segar dengan harga yang tidak menentu. Setelah diolah menjadi abon atau sambal, nilainya jauh lebih tinggi dan bisa menjadi peluang usaha baru bagi ibu-ibu nelayan,” terangnya,
Kamis (2/10). Salah satu peserta pun mengaku antusias mengikuti kegiatan tersebut.
“Kami baru tahu cara membuat abon dan sambal tuna dengan benar. Setelah pelatihan ini, insya Allah kami bisa memproduksi sendiri dan menjualnya untuk menambah penghasilan keluarga,” ujarnya.
Program PKM itu turut mendapat apresiasi dari Pemerintah Kelurahan Boneoge. Pihak kelurahan menilai kegiatan tersebut sejalan dengan upaya membangun kemandirian ekonomi masyarakat pesisir.
Melalui pelatihan itu, kelompok Nasinggeni diharapkan dapat menjadi perintis usaha olahan ikan di Donggala sekaligus meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan. (TB/E-4)


















































