Universitas Syiah Kuala Edukasi Santri Dayah Mini Aceh Produksi Pakan Ternak

3 hours ago 2
Universitas Syiah Kuala Edukasi Santri Dayah Mini Aceh Produksi Pakan Ternak Tim dosen dan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) foto bersama guru dan santri Dayah Mini Aceh, Desa Alue Naga, Kecamatan Syiah Luala, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, disela Sela Pelatihan pada Minggu (25/10) akhir pekan lalu.(MI/AMIRUDDIN ABDULLAH REUBEE)

SEBAGAI rasa peduli dan terpanggil menumbuh kembangkan masa depan dan generasi muda, Universitas Syiah Kuala (USK) terus berinovasi menumbuh kembangkan berbagai ketrampilan di tengah masyarakat. Manajemen kampus kenanggaan masyarakat Aceh itu terus menedukasi dan melaksanakan berbagai pelatihan kepada masyarakat, pemuda, pelajar dan santri Pondok Pesantren. 

Misalnya tim dosen dan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (USK) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Dayah Mini Aceh, Desa Alue Naga, Kecamatan Syiah Luala, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, pada hari Minggu (25/10) akhir pekan lalu.

Para dosen dan mahasiswa dari universitas negeri tertua di provinsi berjulukam Serambi Mekkah itu menggelar pelatihan serta mengedukasi puluhan santri cara mengolah limbah pertanian menjadi pakan fermentasi gizi tinggi.

Pelatihan bebas biaya ini merupakan  bagian dari upaya USK dalam mewujudkan program “Kampus Berdampak” melalui penerapan teknologi tepat guna di tingkat masyarakat. Terutama untuk mencerdaskan masyarakat serta dapat meningkatkan ketahanam pangan dan perekonomian warga sekitar kampus. 

Ketua Tim Pelatihan Dr Gholib yang juga Dosen Fakultas Kedokteran Hewan, kepada Media Indonesia, Kamis (30/10) mengatakan, program tersebut sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan. Yakni mendukung Zero Hunger (Tanpa Kelaparan) melalui peningkatan produktivitas ternak. 

Lalu peningkatan Quality Education (Pendidikan Berkualitas) lewat transfer pengetahuan kepada santri, serta Partnership for the Goals (Kemitraan untuk Tujuan Bersama). Itu dilakukan melalui kerjasama perguruan tinggi, pesantren, dan masyarakat lokal.

Dr Gholib bersama tim dosen Prof Nurliana dan Dr Sitti Wizah, memimpin langsung pelatihan dan praktek lapangan cara membuat pakan ternak fermentasi bergizi itu. 

Mereka juga dibantu oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan USK. Diantara materi itu adalah memperkenalkan konsep pakan fermentasi menggunakan starter RABAL (Ragi dan Bakteri Asam Laktat) sebagai solusi inovatif untuk meningkatkan kualitas gizi pakan dan efisiensi produksi. Selain materi teori para santri juga mendapatkan pembekalan teori dan praktik langsung mengenai teknik fermentasi bahan lokal seperti jerami padi, dedak, dan limbah pertanian lainnya.

Dikatakan Doktor Gholib, pelatihan itu bukan hanya meningkatkan pengetahuan santri tentang peternakan berkelanjutan. Tapi juga menumbuh kembangkan kesadaran mereka serta terbentu opini positif betapa pentingnya pemanfaatan limbah pertanian.

“Dayah Mini Aceh ini memiliki potensi menjadi model pesantren berbasis pertanian dan peternakan terpadu. Dengan teknologi fermentasi RABAL, santri dapat memanfaatkan sumber daya lokal untuk mendukung kemandirian pangan dan kesehatan ternak" tutur Gholib.

Selain mengajarkan cara membuat pakan fermentasi bergizi tinggi dari bahan sampah pertanian, para santri yang masin berusia belasan tahun itu juga mendapat edukasi dasar tenteng kesehatan hewan. Diantaranya adalah cara pencegahan penyakit pada kambing dan domba. 

Santri diperkenalkan cara mengetahui gejala klinis penyakit, menjaga kebersihan kandang. Lalu pentingnya pemberian pakan dan air yang higienis (melindungi kebersihan) guna menjaga produktivitas.

Adapun Pimpinan Dayah Mini, Tgk H Umar Rafsanjani, Lc, MA  menyambut baik pelatihan kepada santri tersebut. Karena itu bermanfaat besar bagi para santri, terutama untuk bekal pengetahuan mereka. 

“Kami berterima kasih kepada tim USK yang telah berbagi ilmu dan keterampilan. Santri kami kini tidak hanya belajar agama, tetapi juga dibekali kemampuan praktis untuk kemandirian ekonomi"  kata Pimpinan Dayah Mini, Tgk H Umar Rafsanjani. 

Sebagai dukungan keberlanjutan, tim pengabdi juga menyerahkan hibah mesin pencacah, rumah produksi pakan fermentasi, dan starter RABAL untuk digunakan di lingkungan pesantren. Dengan adanya fasilitas pengolah bahan pakan tersebut, diharapkan menjadi langkah awal mengembangkan unit usaha kecil berbasis peternakan. 

" Keberhasilan kegiatan pelatihan ini berkat dukungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Syiah Kuala" tambah Prof Nurliana dan dibenarkan Dr Sitti Wiza yang keduanya Dosen Fakultas Kedokteran Hewan USK. (H-1)

Images

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |