Universitas Sanata Dharma Ikut TOT Internasional untuk Tingkatkan Kualitas Pembelajaran STEAM

6 hours ago 3
Universitas Sanata Dharma Ikut TOT Internasional untuk Tingkatkan Kualitas Pembelajaran STEAM Staf pengajar Universitas Sanata Dharma mengikuti TOT(MI/HO)

UNIVERSITAS Sanata Dharma ambil bagian dalam sesi Training of Trainers (TOT) bertajuk Fab Lab Education, yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan SEED (Sustainable Ideas through Education, Engineering, and Design) 2025 Indonesia. 

Kegiatan ini menghadirkan kolaborasi internasional untuk pengembangan pendidikan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), khususnya melalui pendekatan capstone design dan inovasi pembelajaran lintas disiplin.

Fab Lab Education merupakan inisiatif pelatihan yang dirancang untuk memperkenalkan pendekatan pembelajaran berbasis proyek dan eksplorasi teknologi melalui mini-laboratorium fabrikasi (fabrication laboratory). 

Dalam konteks ini, para peserta—yang sebagian besar adalah dosen dan pendidik—didorong untuk mengembangkan metode pembelajaran yang mendorong kreativitas, kolaborasi, serta pemanfaatan teknologi digital dan perangkat fisik sederhana untuk menciptakan solusi nyata dalam dunia pendidikan. Program ini menggabungkan prinsip rekayasa, seni, dan pendidikan yang holistik.

Sesi pertama TOT mengangkat topik “What is Capstone Design, and what to teach and what to learn”, yang dipresentasikan oleh Monica Cahyaning Ratri dari Universitas Sanata Dharma. 

Pemaparan ini menekankan pentingnya kurikulum berbasis proyek yang mendorong mahasiswa untuk mengintegrasikan teori dan praktik secara konkret dalam penyelesaian masalah nyata.

Masih dalam sesi yang sama, Lukas Kurniawan mempresentasikan praktik Capstone Design di USD, yang menjadi contoh nyata penerapan pendekatan ini di lingkungan kampus. 

Sementara itu, Gabriel Kharisma memperkenalkan WainBox, sebuah sistem perpustakaan daring yang tetap bisa diakses dalam kondisi luring. Inovasi ini dianggap relevan untuk memperluas akses belajar di daerah dengan keterbatasan koneksi internet.

Prof. Sunkyung Shin, yang mewakili Scientist and Engineers Without Borders (SWEB) Korea menutup sesi pertama dengan paparan mengenai desain pendidikan STEAM, yang menekankan pada integrasi kreativitas dan teknologi dalam proses pembelajaran.

Sesi kedua bertajuk “Fab Lab Education” dipandu Prof. Kwang-Hwan Jung, CEO Grant Mineral Korea, yang juga menyampaikan presentasi mengenai tren terbaru dalam ilmu biologi.

Presentasi lainnya datang dari Hyewon Park dari Changwon National University, yang mengulas pengembangan desain tekstil melalui konvergensi ilmu pengetahuan, teknologi, citra data, dan seni.

Sesi ini kembali ditutup oleh Prof Sunkyung Shin melalui studi kasus pendidikan STEAM bertajuk “Glocal Engineering Project”, yang menekankan pentingnya proyek-proyek rekayasa berskala lokal namun berwawasan global dalam pendidikan abad ke-21.

Kegiatan ini menunjukkan semangat kolaborasi internasional antara Universitas Sanata Dharma dan mitra global dalam mengembangkan pendidikan inovatif yang relevan dengan tantangan zaman. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |