Universitas Flores melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Ende.(Universitas Flores)
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Flores melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) di Desa Emburia, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kegiatan ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat, terutama dalam pengolahan kemiri menjadi produk jadi, dan didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi pada tahun pendanaan 2025.
“Dalam kegiatan PKM ini kami menumbuhkan ekonomi kreatif dari masyarakat Desa Emburia yaitu pemberdayaan minyak kemiri sebagai produk unggulan agar menghasilkan nilai tambah,” ungkap Ketua Tim Program Maria Endang Jamu dilansir dari keterangan resmi, Selasa (23/9).
Dengan berlangsungnya pengabdian kepada masyarakat ini, diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dengan pemanfaatan minyak kemiri untuk meningkatkan perekonomian mereka.
Kemiri yang diolah menjadi produk jadi memberikan beragam manfaat bernilai tambah bagi konsumen. Di sektor kesehatan dan kecantikan, kemiri yang diolah menjadi minyak kemiri sangat populer untuk perawatan rambut. Kandungan vitamin E, protein, dan asam linoleat membantu menyehatkan kulit kepala, merangsang pertumbuhan rambut, serta mengurangi kerontokan. Minyak ini juga sering digunakan sebagai bahan alami untuk menebalkan alis dan bulu mata. Tak hanya itu, minyak kemiri juga memiliki sifat antiinflamasi ringan yang bisa digunakan dalam produk perawatan kulit.
Sebagai produk herbal, kemiri kerap diproses menjadi minyak gosok atau salep tradisional untuk membantu meredakan pegal, nyeri sendi, hingga iritasi kulit ringan. Dengan diversifikasi produk, kemiri bukan hanya sekadar bumbu dapur, tetapi juga memberi nilai tambah tinggi melalui manfaat kesehatan dan kosmetik.


















































