
PT United Tractors Tbk (UNTR) membukukan pendapatan bersih sebesar Rp68,5 triliun pada semester pertama 2025, naik 6% dari Rp64,5 triliun pada periode yang sama di 2024.
"Pendapatan bersih terutama ditopang dari segmen kontraktor penambangan sebesar Rp26,1 triliun serta segmen mesin konstruksi sebesar Rp20,9 triliun," ungkap Finance Director United Tractors Vilihati Surya dalam Astra Media Day 2025 di Jakarta, Selasa (23/9).
Sementara itu, segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi menyumbang pendapatan Rp13,4 triliun, 14% lebih rendah dari semester I 2024. Segmen pertambangan emas dan mineral lainnya menyumbang Rp7,0 triliun, meningkat 60% lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu.
Laba bersih UNTR tercatat turun 15% menjadi Rp8,1 triliun, disebabkan oleh penurunan kinerja dari segmen kontraktor penambangan yang terkendala curah hujan tinggi serta segmen pertambangan batubara termal dan metalurgi akibat harga jual batu bara yang lebih rendah.
"Namun demikian, sebagian dapat diimbangi oleh peningkatan kontribusi dari segmen pertambangan emas dan mineral lainnya serta segmen mesin konstruksi," lanjut Vilihati.
Dia menambahkan UNTR juga mengambil langkah strategis dengan mengakuisisi perusahaan tambang emas di Sulawesi Utara, yakni PT Arafura Surya Alam (ASA). Akuisisi itu diresmikan melalui penandatanganan pada 12 September 2025.
"Mungkin ini topik hangat, jadi di September 2025 ini baru ini di tanggal 12 September, Perseroan telah menandatangani untuk mengakuisisi PT Arafura Surya Alam (ASA) sebuah perusahaan pertambangan emas," ujarnya.
Menurut Vilihati, ASA merupakan perusahaan pertambangan yang memiliki Izin Perusahaan Pertambangan Operasi Produksi (IUP-OP) untuk satu blok tambang, yaitu Blok Doup di Sulawesi Utara. Lebih spesifik, perusahaan ini beroperasi di Kotabunan, Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara.
Berdasarkan keterbukaan informasi, akuisisi ini dilakukan oleh anak usaha UNTR, yakni Danusa Tambang Nusantara (DTN), dengan menandatangani perjanjian Jual Beli Bersyarat dengan PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB).
Perjanjian itu mencakup pembelian 99,99996% saham ASA. Artinya, UNTR mengakuisisi hampir seluruh saham ASA dari PSAB. "Mohon dukungan dan doanya, supaya cepat rampung," ujar Vilihati.(Ant/E-2)