
UNI Eropa (UE) memperluas daftar sanksinya terhadap Rusia dengan menambahkan 63 entri baru yang mencakup 21 individu dan 42 entitas badan hukum. Ini menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Estonia, Kamis (23/10).
Sebelumnya pada hari yang sama, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Kaja Kallas menyatakan bahwa blok tersebut telah mengadopsi paket sanksi ke-19 terhadap Rusia.
"Daftar sanksi telah diperluas hingga mencakup 63 entri baru, termasuk perusahaan dan mitra internasional yang mendukung industri militer Rusia," demikian pernyataan kementerian itu.
Selain itu, lebih dari 117 kapal dimasukkan dalam daftar sanksi terbaru, sehingga total kapal yang terdampak mencapai lebih dari 560 unit.
Dalam pernyataan tersebut disebutkan bahwa diplomat dan staf konsuler Rusia yang terakreditasi di negara anggota UE diwajibkan memberi pemberitahuan kepada otoritas berwenang jika hendak melakukan perjalanan atau transit ke negara anggota lain.
"Selain itu, setiap negara anggota dapat memberlakukan persyaratan untuk mendapatkan izin terlebih dahulu selain pemberitahuan," lanjut pernyataan tersebut.
Paket sanksi baru itu juga mencakup larangan partisipasi dan pembiayaan kontrak dengan perusahaan yang beroperasi di zona ekonomi khusus dan inovasi Rusia.
"Di sektor keuangan, larangan transaksi diberlakukan terhadap lima bank Rusia, dan pembatasan tambahan diperkenalkan terhadap layananaset kripto bagi warga negara Rusia," demikian isi pernyataan itu.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna menegaskan bahwa UE tengah menyiapkan paket sanksi ke-20 yang dapat mencakup langkah-langkah tambahan terhadap perusahaan energi Rusia. (Sputnik/Ant/I-2)