Undip Siap Bantu Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak Di Jawa Tengah

2 hours ago 2
Undip Siap Bantu Turunkan Angka Kematian Ibu dan Anak Di Jawa Tengah Ilustrasi(Dok Undip)

UNIVERSITAS Diponegoro menyatakan kesiapannya mendukung program kesehatan yang ada di Jawa Tengah, khususnya angka kematian ibu dan anak yang relatif masih tinggi. 

"Tidak hanya angka kematian ibu dan anak,Undip juga akan menurunkan dokter spesialis keliling (Spelling) ,” kata Dekan Fakultas Kedokteran UNDIP, dr. Yan Wisnu Prajoko saat audensi dengan Gubernur Jateng, Sabtu (13/9).

Menurut rencana program pengendalian angka kematian ibu dan anak ini tahap awal dilakukan di Brebes, juga di daerah lainnya. FK UNDIP sebagai akademisi berperan untuk mencari akar masalah dari masing-masing daerah.

“Rencananya tidak hanya di Brebes, tapi juga di daerah lain sesuai dengan masukan dari Dinas Kesehatan Jawa Tengah. Dan setiap daerah itu punya problematika spesifik sendiri-sendiri, di situlah kami akademisi akan turun mencari spesifik tersebut dan mencari jalan keluar,” ucap dr. Ratnasari DC, Kaprodi Obsgyn FK UNDIP. 

Lebih lanjut ia memaparkan FK UNDIP telah membantu Kementerian Kesehatan dalam menangani masalah angka kematian pada ibu dan anak. Salah satunya dengan membuat milestone untuk penurunan angka kematian ibu di Indonesia tahun 2026-2030.

Sementara Prof Charles Anawo Ameh selaku Co-Director WHO Collaboration Center for Research and Training in Maternal and Newborn Health menekankan pentingnya memperoleh bukti nyata dari praktik riset yang telah dijalankan. Meskipun data pendukung telah tersedia, dalam beberapa kondisi bukti tersebut belum sepenuhnya menunjukkan dampak perubahan yang signifikan. Hal yang paling dimengerti adalah masalah kontekstual dari kasus kesehatan tersebut.

“Sangat penting untuk mendapatkan bukti tentang apa yang berhasil dalam praktik. Jadi, buktinya ada, tetapi dalam beberapa situasi, tidak menghasilkan dampak perubahan yang kita lihat,” ujar Prof Ameh.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi menjelaskan bahwa program Spesialis Keliling yang dijalankan Pemprov masih terkendala minimnya dokter spesialis yang terlibat. Dengan adanya dukungan FK UNDIP, diharapkan program ini semakin optimal dan dapat bermanfaaat bagi masyarakat.

“Kendalanya adalah kekurangan dokter spesialis, itu yang repot. Makannya kami meminta bantuan beberapa universitas yang ada dokter spesialisnya untuk turut dalam KKN Tematik,” kata Gubernur.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah adalah Dr. Yuniati Dyah Suminar mengharapkan bahwa kerjasama dengan FK UNDIP mampu menurunkan angka kematian ibu secara drastis di Jawa Tengah. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |