Ilustrasi(Antara)
Asosiasi perudangan nasional Shrimp Club Indonesia (SCI) menyebut saat ini industri udang nasional menghadapi guncangan besar akibat isu kontaminasi udang radioaktif (Cs-137) yang ditemukan FDA Amerika Serikat. Risiko ini dinilai bukan hanya mengancam ekspor, namun juga menggerus kepercayaan pasar global dan domestik terhadap produk udang/perikanan Indonesia.
Terkait itu, SCI menyampaikan surat terbuka untuk Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Pihaknya memohon agar pemerintah hadir secara konkret dengan langkah luar biasa karena kejadian tersebut juga merupakan situasi yang luar biasa.
"Kami mengusulkan agar pemerintah menjamin pembelian udang dari para petambak udang melalui pabrik pengolahan/cold storage," ujar Liduan Kho, petambak udang dari SCI Medan, Kamis (9/10).
Menurutnya, langkah itu sangat penting karena beberapa alasan.
- Pertama, menjaga likuiditas dan kesinambungan usaha petambak dan pabrik pengolahan/cold storage.
- Kedua, mencegah kerugian berantai bagi petambak.
- Ketiga, melindungi jutaan tenaga kerja hulu ke hilir sektor udang dan perikanan.
- Terakhir, menjaga stabilitas industri nasional dari kerusakan jangka panjang.
Ketika pasar ekspor udang membaik, lanjutnya, stok yang dibeli negara dapat dialihkan kembali ke mitra luar negeri dengan dukungan pelaku usaha.
"Hari ini, industri perudangan ini menaruh harapan pada pemerintah. Esok, sejarah akan mencatat, apakah negara hadir melindungi rakyat dan sektor strategisnya, atau hanya memilih diam?" pungkasnya. (E-3)


















































