Tumbuhkan Eduwisata-Preneur Sikaspuk di Sendangsari

2 days ago 7
Tumbuhkan Eduwisata-Preneur Sikaspuk di Sendangsari Masyarakat di Padukuhan Kroco, Kulon Progo, mendapatkan penyuluhan dari Universitas Akprind Indonesia.(dok.istimewa)

UNIVERSITAS Akprind Indonesia menumbuhkan eduwisata-preneur Sikaspuk di Padukuhan Kroco, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pengasih, Kulon Progo, Yogyakarta. Program dengan tajuk Desa Eduwisata-Preneur Berbasis Lingkungan dengan Mengintegrasikan Program Kampung Iklim dan KBA ini menjadi bagian dari Skema Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) 2025 yang didukung pendanaan dari Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan (Ditjen Risbang), Kemdiktisaintek melalui Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) tahun anggaran 2025.

Dalam program ini, masyarakat dilibatkan aktif melalui pelatihan manajemen pengelolaan eduwisata-preneur, pelatihan pemandu wisata dan promosi, pendampingan sistem informasi Sikaspuk serta literasi digital, hingga penguatan diversifikasi pertanian dengan sistem hidroponik.

Warga juga mendapatkan pelatihan pembuatan eco enzyme, kerajinan dari limbah anorganik, serta teknik produksi sirup alang-alang agar lebih tahan lama.

“Prinsipnya, kegiatan ini bukan hanya meningkatkan kapasitas masyarakat, tetapi juga mengintegrasikan aspek lingkungan, ekonomi, dan teknologi sehingga eduwisata-preneur di Sendangsari berkembang dan tertata,” ujar Ani Purwanti selaku Ketua Pelaksana program pengabdian kepada masyarakat Universitas Akprind Indonesia, dalam keterangannya, Jumat (13/9).

Selain pelatihan, tim Akprind menghadirkan berbagai inovasi teknologi tepat guna (TTG) yang mendukung keberlanjutan desa wisata yang diberi nama Sikaspuk. Di antaranya alat press hidrolik untuk sampah plastik, TTG IoT irigasi tetes untuk pertanian, TTG IoT penjernihan air untuk bioflok, alat TTG komposter & ecoenzym, hingga TTG pengukus batik ecoprint.

Beragam inovasi tersebut diharapkan mampu menumbuhkan wirausaha baru, meningkatkan daya saing produk lokal, sekaligus memperkuat identitas desa sebagai pusat eduwisata berbasis lingkungan. Lurah Sendangsari Suhardi menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Pihaknya berharap inovasi dijalankan bukan hanya meningkatkan perekonomian warga. 

Dengan sinergi antara akademisi, pemerintah desa, dan masyarakat, Sendangsari diproyeksikan menjadi model desa eduwisata yang mengintegrasikan edukasi, lingkungan, teknologi, dan kewirausahaan. "Melainkan juga memperkuat Sendangsari sebagai desa wisata yang berdaya saing dan berkelanjutan,” pungkasnya. (Cah/P-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |