
PRESIDEN Donald Trump menyampaikan duka cita sekaligus kemarahannya atas tewasnya aktivis konservatif Charlie Kirk dalam sebuah video langsung dari Oval Office, Rabu (10/9) malam waktu setempat.
“Saya dipenuhi duka dan amarah atas pembunuhan keji terhadap Charlie Kirk di kampus perguruan tinggi di Utah. Charlie telah menginspirasi jutaan orang, dan malam ini semua yang mengenalnya serta mencintainya bersatu dalam keterkejutan dan kesedihan,” kata Trump dalam video berdurasi empat menit itu.
Trump menyebut Kirk sebagai sahabat pribadi sekaligus sekutu politik yang dekat dengan keluarganya. Ia menggambarkan Kirk sebagai sosok yang mendedikasikan diri untuk berkeliling negeri dan menghidupkan perdebatan sehat.
“Ini adalah momen kelam bagi Amerika. Charlie kini menjadi martir bagi kebenaran dan kebebasan,” ujar Trump, sembari menyampaikan doa bagi keluarga Kirk.
Kekerasan Politik
Dalam pernyataannya, Trump mengaitkan kematian Kirk dengan serangkaian kekerasan politik lain, termasuk penembakan yang pernah menimpa dirinya di Butler, Pennsylvania, penembakan eksekutif UnitedHealthcare di New York pada Desember lalu, hingga insiden penembakan terhadap pimpinan mayoritas DPR Steve Scalise pada 2017.
Ia menegaskan kekerasan semacam ini merupakan akibat dari kebiasaan mendemonisasi pihak yang berbeda pandangan. “Kita harus menghadapi kenyataan bahwa kekerasan dan pembunuhan adalah konsekuensi tragis dari hal itu,” katanya.
Trump berjanji akan mengambil langkah tegas untuk menindak pelaku dan pendukung aksi kekerasan politik.
“Pemerintahan saya akan menemukan siapa pun yang terlibat dalam tragedi ini maupun dalam kekerasan politik lainnya, termasuk organisasi yang mendanai dan mendukungnya, serta mereka yang menyerang hakim, aparat penegak hukum, dan siapa pun yang menjaga ketertiban di negara kita,” tegasnya. (CNN/Z-2)