Trump Tegas Tolak Rencana Netanyahu untuk Aneksasi Tepi Barat

1 month ago 31
Trump Tegas Tolak Rencana Netanyahu untuk Aneksasi Tepi Barat Presiden AS Donald Trump menegaskan tidak akan izinkan Israel mencaplok Tepi Barat. (Media Sosial X)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menegaskan tidak akan mengizinkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, melakukan aneksasi wilayah Tepi Barat yang diduduki. Pernyataan itu disampaikan menjelang pidato Netanyahu di Sidang Majelis Umum PBB, Jumat (26/9).

“Saya tidak akan membiarkan Israel mencaplok Tepi Barat… itu tidak akan terjadi,” kata Trump di Oval Office. Ia dijadwalkan bertemu Netanyahu pada Senin mendatang.

Selain itu, Trump menyebut kesepakatan terkait Gaza sudah “hampir tercapai”. Israel kini menghadapi tekanan internasional yang semakin besar untuk menghentikan perang di Gaza dan pendudukan Tepi Barat. Gelombang negara Barat, termasuk Inggris, Jerman, hingga Prancis, telah memperingatkan Israel agar tidak melanjutkan agenda aneksasi. Sekjen PBB António Guterres bahkan menilai langkah itu “tidak dapat diterima secara moral, hukum, maupun politik”.

Gelombang Dukungan bagi Palestina

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang berbicara melalui video di Sidang Umum PBB, menyatakan siap bekerja sama dengan dunia untuk menjalankan rencana perdamaian terbaru yang diumumkan Prancis. Meski dicegah pemerintah AS untuk hadir langsung di New York, Abbas tetap menegaskan Palestina harus mengambil “tanggung jawab penuh” atas Gaza setelah penarikan Israel, sekaligus menyatukan wilayah tersebut dengan Tepi Barat.

Abbas juga menyampaikan terima kasih kepada negara-negara yang baru saja mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Gelombang pengakuan dimulai dari Kanada, Australia, Inggris, dan Portugal, lalu disusul Prancis, Belgia, Denmark, hingga Malta. Sebaliknya, AS menolak langkah ini dengan alasan tidak ingin memberi “hadiah politik” kepada Hamas.

Tekanan Internasional Meningkat

Trump sebelumnya juga bertemu para pemimpin Arab dan Muslim di PBB yang memperingatkan risiko besar jika Israel memaksakan aneksasi. Menteri Luar Negeri Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, menyebut Trump memahami bahaya langkah itu bagi stabilitas kawasan.

Situasi di lapangan semakin memburuk. Israel menutup satu-satunya jalur perbatasan Tepi Barat dengan Yordania setelah insiden penembakan yang menewaskan dua tentara Israel. Di Gaza, serangan terbaru Israel menewaskan lebih dari 80 warga, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas, total korban tewas sejak 7 Oktober 2023 telah mencapai lebih dari 65 ribu jiwa, termasuk 18 ribu anak. Laporan badan pangan PBB menyebut lebih dari setengah juta orang di Gaza kini berada dalam kondisi “bencana kelaparan”.

Tekanan global terus meningkat, dengan Uni Eropa berencana membatasi perdagangan dengan Israel dan menjatuhkan sanksi pada menteri-menteri ekstremis di pemerintahan Netanyahu. Di sisi lain, perusahaan teknologi raksasa Microsoft baru-baru ini memutus layanan kepada unit Kementerian Pertahanan Israel setelah investigasi menemukan teknologinya dipakai untuk pengawasan massal di Gaza. (CNN/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |