Trump Pertahankan Keputusan Terbitkan 600.000 Visa Mahasiswa Tiongkok di Tengah Kontroversi

2 weeks ago 16
Trump Pertahankan Keputusan Terbitkan 600.000 Visa Mahasiswa Tiongkok di Tengah Kontroversi Presiden Donald Trump membela keputusannya menerbitkan 600 ribu visa untuk mahasiswa Tiongkok. Langkahnya dinilai akan menguntungkan universitas-universitas kecil di AS.(Media Sosial X)

PRESIDEN AS Donald Trump membela keputusannya untuk menerbitkan 600.000 visa bagi mahasiswa Tiongkok. Meski keputusan itu menuai kritik dari sebagian pendukungnya.

Dalam wawancara dengan Daily Caller, Trump menyebut akan “menghina” jika visa itu dilarang. Ia menambahkan bahwa langkah ini justru akan menguntungkan universitas-universitas kecil di Amerika.

Keputusan ini menandai perubahan sikap Trump, yang sebelumnya mengambil garis keras terhadap penerbitan visa mahasiswa Tiongkok, seiring berlangsungnya negosiasi perdagangan dengan Beijing.

Namun, sebagian sekutunya di sayap Maga dari Partai Republik menyatakan kebingungan dan ketidaksetujuan. Host Fox News, Laura Ingraham, mengatakan, “Saya benar-benar tidak mengerti. Itu 600.000 kesempatan yang seharusnya bisa diperoleh mahasiswa Amerika.”

Di platform X, sekutu Trump, Laura Loomer, menulis: “Tidak ada, saya ulangi, tidak ada yang mau 600.000 ‘mahasiswa’ Tiongkok tambahan alias mata-mata Komunis di AS.”

Trump menegaskan, mahasiswa Tiongkok membawa keuntungan ekonomi bagi AS, dan menolak visa akan merusak hubungan kedua negara. “Saya punya hubungan yang sangat baik dengan Presiden Xi. Sangat menghina sebuah negara jika kita menolak mahasiswa mereka,” ujarnya kepada Daily Caller.

Ia menambahkan, “Saya bisa berhubungan baik dengan Tiongkok. Mereka membayar kita banyak uang sekarang, ratusan juta dolar.”

Mencabut Visa

Sebelumnya, pada Mei, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan akan “secara agresif” mencabut visa mahasiswa Tiongkok, khususnya mereka yang terkait Partai Komunis atau belajar di bidang strategis. Pernyataan itu muncul di tengah hubungan Washington-Beijing yang menurun akibat perang dagang, meski kini keduanya berada dalam gencatan tarif.

Gedung Putih menyatakan 600.000 visa mahasiswa itu akan diterbitkan selama dua tahun ke depan, sesuai jumlah yang dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya. Trump menegaskan bahwa keputusan ini tidak menuntut imbalan apa pun.

“Tidak, saya rasa ini keputusan yang tepat. Bagus untuk berhubungan baik dengan negara lain, terutama negara dengan kekuatan nuklir,” katanya. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |