
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyinggung perundingan kesepakatan dagang dengan Republik Indonesia saat berbicara pada sesi ke-80 Debat Umum SMU PBB di Markas Besar Umum PBB dicNew York, Amerika Serikat, Selasa (23/9).
"Pemerintahan saya telah merundingkan satu per satu kesepakatan dagang bersejarah, termasuk dengan Inggris, Uni Eropa, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Indonesia, Filipina, Malaysia, dan banyak lagi," kata Trump.
Trump menuturkan berkat penerapan tarif resiprokal yang dikenakannya kepada sekitar 180 negara, Amerika Serikat dapat mempertahankan kedaulatan dan keamanannya di seluruh dunia.
"Kami juga menggunakan tarif untuk mempertahankan kedaulatan dan keamanan kami di seluruh dunia, termasuk terhadap negara-negara yang selama puluhan tahun telah memanfaatkan kelemahan pemerintahan-pemerintahan Amerika sebelumnya," ucapnya.
Dirinya menegaskan bahwa Amerika Serikat menginginkan perdagangan dan hubungan dagang yang kuat dengan semua negara, dengan semua pihak, sembari menekankan penerapan tarif resiprokal bertujuan untuk membantu negara-negara lain.
Berkat penerapan tarif resiprokal, lanjunya, Amerika Serikat tidak lagi menanggung tarif untuk barang-barang impor dari negara lain menghasilkan keuntungan hingga ratusan miliar dolar.
"Selama bertahun-tahun, tarif-tarif itu dikenakan kepada kami, secara tidak terkendali. Di bawah pemerintahan Trump, termasuk masa jabatan pertama saya, kami menggunakan tarif sebagai mekanisme pertahanan ratusan miliar dolar dalam bentuk tarif berhasil kami kumpulkan," ujar dia.
Efek penghematan akibat penerapan tarif resiprokal, lanjut Trump, membuat inflasi AS semakin rendah. Kebijakan tarif itu juga disebutnya sebagai sebuah sistem yang bekerja untuk semua orang dan berkelanjutan di
masa depan.
Adapun Trump menetapkan tarif impor resiprokal untuk Indonesia sebesar 19 persen, turun dari angka yang ditetapkan pertama kali sebesar 32 persen.
Finalisasi besaran tarif 19 persen itu terjadi setelah ada negosiasi via sambungan telepon antara Presiden AS dengan Presiden Prabowo Subianto.
Di sisi lain, tim negosiasi dari Indonesia, yang dipimpin oleh Menko Airlangga, juga terbang langsung ke Amerika Serikat, untuk menurunkan besaran tarif impor yang pertama kali ditetapkan oleh AS untuk Indonesia. (Ant/I-2)