MENTERI Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin mendesak agar seluruh pembangunan pesantren yang saat ini sedang berjalan di berbagai daerah untuk dihentikan sementara apabila tidak sesuai ketentuan teknis. Hal itu ia sampaikan seusai mengunjungi kediaman pengasuh Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (2/10).
Kedatangannya tersebut untuk menyampaikan belasungkawa atas tragedi ambruknya bangunan musala saat berlangsungnya salat Ashar pada Senin (29/9) lalu. Lebih dari 100 santri berhasil diselamatkan, namun terdapat lima santri meninggal dunia dan puluhan lainnya hingga saat ini masih tertimbun reruntuhan bangunan.
Ia pun meminta pembangunan ponpes Al Khoziny yang sebelumnya tengah berproses agar dihentikan sementara apabila tidak memenuhi standar keselamatan.
Ketua Umum PKB itu juga menambahkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan menteri-menteri terkait untuk mencari jalan keluar agar kasus serupa tidak terulang. Salah satunya dengan memastikan pembangunan pesantren memenuhi standar teknik konstruksi.
“Pesantren yang membangun hendaknya menggunakan standar ilmu teknik, tentu harus ada ahlinya. Kepada yang belum ada ahlinya, tolong dihentikan dulu. Saya dan Pak Praktikno (Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) sepakat, pesantren yang sedang membangun perlu diberi bantuan teknis, nanti akan kita cari bagaimana mekanismenya bersama kementerian terkait,” ujarnya.
Harapannya, peristiwa yang terjadi di Ponpes Al Khoziny tidak terulang lagi di masa mendatang.
“Yang pertama kita bersedih, berduka kepada keluarga yang ditinggalkan. Saat ini yang paling pokok adalah penyelamatan santri yang masih hidup, baik yang berada di rumah sakit maupun di lokasi. Kami sudah minta BNPB untuk melakukan evakuasi secepatnya. Keluarga juga sudah menyerahkan sepenuhnya, yang penting ada kepastian,” kata Cak Imin.
Menurutnya, Presiden Prabowo juga telah menyampaikan belasungkawa dan dipastikan akan memberikan dukungan bagi keluarga korban.
"Saya bersama Kementerian Sosial terus melakukan pendataan kepada para korban dan keluarga yang selamat, termasuk pendampingan yang berkelanjutan,” katanya.
Selain bantuan dari pemerintah, Cak Imin menyebut juga sedang mengonsolidasikan bantuan pribadi untuk meringankan beban keluarga korban.
“Yang penting sekarang ada kepastian, baik dalam keadaan hidup maupun meninggal dunia. Keluarga sudah pasrah, dan kita semua berharap evakuasi bisa segera tuntas,” tandasnya. (HS/E-4)


















































