Kapolda Jatim Irjen Irjen Nanang Avianto menegaskan tetap ada proses hukum terkait peristiwa ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur.(MI/Heri Susetyo)
KAPOLDA Jawa Timur Irjen Nanang Avianto menegaskan tetap ada proses hukum terkait peristiwa ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Namun fokus utama saat ini masih pada upaya menemukan korban yang terjebak di reruntuhan.
Kapolda Jatim meninjau proses evakuasi korban di lokasi reruntuhan bangunan ambruk Ponpes Al Khoziny Buduran, Sidoarjo, Jumat (3/10) sore. Pada kesempatan tersebut Kapolda Jatim menegaskan tetap akan ada proses hukum, terkait ambruknya bangunan musala.
Seperti diketahui, bangunan musala itu ambruk sesaat setelah proses pengecoran lantai tiga. Polda Jatim juga melibatkan ahli konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) untuk penyelidikan penyebab ambruknya musala Ponpes Al Khoziny.
"Kami juga melibatkan tenaga ahli konstruksi, termasuk dari ITS, agar proses evakuasi bisa berjalan aman dan sesuai prosedur. Setiap langkah pemindahan puing harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian," kata Nanang.
Kapolda menjelaskan, kejadian tersebut telah melewati fase golden time atau masa kritis pencarian korban selama 72 jam sejak insiden terjadi pada Senin (29/9) lalu. Meski demikian, upaya pencarian tetap dilanjutkan dengan mengerahkan alat berat secara hati-hati.
Pendataan korban juga dilakukan dibagi menjadi tiga klaster. Yaitu para santri, pengurus pesantren, dan para pekerja yang sedang melakukan renovasi bangunan saat kejadian terjadi.
"Kami sudah memverifikasi data dari pihak pesantren, termasuk siapa saja yang menjadi santri, pengurus, maupun pekerja renovasi. Dari situ diketahui ada 58 korban yang belum ditemukan, dan hingga pagi ini sudah lima yang ditemukan. Jadi masih tersisa 53 korban yang kami upayakan pencariannya," kata Kapolda.
Untuk membantu keluarga korban, pihaknya telah menyiapkan posko kemanusiaan yang menyediakan informasi terkait identitas korban maupun proses pencarian yang sedang berlangsung.
"Kami memahami keluarga korban menunggu kabar, karena itu posko identifikasi kami siapkan secara maksimal. Tapi kami mohon pengertian, saat ini kita fokus dulu pada pencarian korban yang belum ditemukan," kata Irjen Nanang.
Kapolda menegaskan, proses pembersihan dan investigasi penyebab ambruknya bangunan akan dilakukan setelah pencarian korban selesai. Ia meminta semua pihak untuk bersabar dan tidak melakukan aktivitas lain di lokasi agar tim bisa bekerja lebih fokus dan efisien.
"Yang utama sekarang adalah sisi kemanusiaannya. Semua pihak kami libatkan agar pencarian ini bisa diselesaikan secara menyeluruh dan aman. Mohon bersabar, kita doakan bersama agar semua korban segera ditemukan," kata Irjen Nanang. (HS/E-4)


















































