Toyota Menuju Ekspor 3 Juta Unit 

1 month ago 9
Toyota Menuju Ekspor 3 Juta Unit  Kesibukan di fasilitas produksi Toyota di Karawang, Jabar.(DOK TMMIN)

PADA 2025, Toyota diproyeksikan menembus 3 juta unit ekspor ke lebih dari 100 negara. Capaian ekspor Toyota Indonesia bukan hanya soal angka, melainkan juga bukti kemampuan industri otomotif nasional untuk mandiri dan berdaya saing global.

Dengan fasilitas produksi di Sunter, Jakarta Utara dan Karawang, Jawa Barat, Toyota tidak hanya menghasilkan kendaraan konvensional, tetapi juga kendaraan elektrifikasi yang relevan dengan tren global ramah lingkungan.

Lebih dari lima dekade, Toyota Indonesia telah tumbuh dari sekadar perakit kendaraan menjadi pemain penting dalam industri otomotif global.

Dari Corolla, Kijang, hingga kendaraan listrik, Toyota telah menjadi saksi sekaligus penggerak perkembangan industri otomotif nasional. Memasuki 2025, pencapaian ekspor 3 juta unit menjadi bukti nyata bahwa Indonesia siap berdiri sejajar dalam rantai pasok otomotif global.

Proyeksi 3 juta ini memunculkan pertanyaan seputar perbedaan pabrik Toyota di Jepang dan di Indonesia dan persentase automasinya.  

''Bagi kami automasi bersifat mendukung kinerja terutama untuk menjaga kualitas, meningkatkan efisiensi dan keselamatan kerja. Sehingga prosentase automasi dari setiap fasilitas produksi Toyota bervariasi,'' kata Vice President PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam dalam keterangannya saat kunjungan ke fasilitas produksi Toyota di Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/9).

Bob menambahkan bahwa penambahan automasi di fasilitas Toyota tidak serta-merta mengurangi tenaga kerja. ''Karena fokus dari automasi adalah keselamatan kerja dan pada pekerjaan yang memiliki tingkat kesulitan tinggi,'' imbuh Bob. 

SEJARAH TOYOTA
Toyota Indonesia telah mencatatkan sejarah panjang dalam perjalanan industri otomotif nasional. Sejak kehadirannya pada awal 1970-an, Toyota tidak hanya menghadirkan kendaraan bermerek internasional, tetapi juga menjadi bagian penting dari proses industrialisasi Indonesia yang dicanangkan pemerintah Orde Baru.

Kebijakan Presiden Soeharto dalam mendorong industrialisasi lokal serta investasi berkelanjutan waktu itu, membuka jalan bagi masuknya Toyota ke Tanah Air.

Inisiatif Soemitro Djojohadikoesoemo, kala itu menjabat Menteri Perdagangan dan Industri, mempertemukan Toyota Motor Corporation (TMC) dengan Astra Group pada awal 1970-an dan menjadi katalis lahirnya ekosistem otomotif modern Indonesia.

COROLLA HINGGA KIJANG
Toyota resmi hadir di Indonesia melalui pendirian Toyota Astra Motor (TAM) pada 1971, disusul Multi-Astra (1973), Toyota Mobilindo (1976), dan Toyota Engine Indonesia (1982).

Seluruh entitas kemudian dilebur menjadi TAM pada 1989, sebelum akhirnya direstrukturisasi pada 2003 menjadi dua entitas, yaitu Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk manufaktur dan ekspor, serta TAM sebagai distributor resmi.

Model pertama yang diperkenalkan Toyota adalah Corolla pada 1971. Dua tahun kemudian, Toyota memulai aktivitas perakitan lokal, menandai langkah awal menuju kemandirian industri otomotif. Puncaknya terjadi pada 1977 saat lahir Toyota Kijang generasi pertama, kendaraan serbaguna yang dirancang khusus untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.

Kelahiran Kijang erat kaitannya dengan program Kendaraan Bermotor Niaga Serbaguna (KBNS) dari pemerintah. Program ini bertujuan menyediakan kendaraan dengan harga terjangkau untuk menunjang pembangunan.

TONGGAK EKSPOR NASIONAL
Perjalanan ekspor Toyota dimulai pada 1987 dengan pengiriman Kijang generasi ke-3 ke Brunei Darussalam dan negara-negara Asia Pasifik. Pada 2004, TMC menetapkan Indonesia sebagai basis produksi global untuk proyek International Multi-Purpose Vehicle (IMV).

Sejak itu, Indonesia menjadi pusat produksi Innova dan Fortuner untuk pasar Asia, Timur Tengah, Afrika, hingga Amerika Latin.
Ekspor kendaraan Toyota Indonesia terus meningkat. Pada 2017, hampir 200 ribu unit dikapalkan. Setahun kemudian, ekspor kumulatif menembus 1 juta unit.

Pada 2022, Toyota menembus pasar Australia lewat Fortuner dan mencatat total ekspor 2 juta unit. Tahun 2023, angka itu melonjak menjadi 2,5 juta unit dengan kehadiran Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV. (H-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |