Tiongkok Naikkan Tarif Tambahan Jadi 125 Persen untuk Impor asal AS

3 weeks ago 20
Web Kabar Hot Malam Jitu Terbaru
Tiongkok Naikkan Tarif Tambahan Jadi 125 Persen untuk Impor asal AS Ilustrasi(Antara)

Tiongkok bakal menaikkan tarif tambahan pada produk yang diimpor dari Amerika Serikat (AS) hingga 125%. Ketentuan ini berlaku mulai Sabtu, 12 April 2025. Demikian diumumkan Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara pada Jumat (11/4).

Pengumuman itu dikeluarkan menyusul langkah AS yang menaikkan tarif resiprokal atas impor dari Tiongkok menjadi 125%. Komisi tersebut menyampaikan bahwa pemberlakuan tarif yang sangat tinggi oleh AS terhadap Tiongkok secara serius telah melanggar aturan ekonomi dan perdagangan internasional, bertentangan dengan hukum ekonomi dasar dan akal sehat serta tidak lain merupakan bentuk penindasan dan pemaksaan sepihak.

Pada Jumat yang sama, Juru Bicara (Jubir) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Tiongkok mengungkapkan AS harus bertanggung jawab penuh atas kebijakan tarif sepihaknya, yang telah menyebabkan gangguan signifikan dan turbulensi parah pada perekonomian dunia, pasar global maupun sistem perdagangan multilateral.

Ia menilai langkah AS untuk menunda pemberlakuan tarif tinggi pada mitra-mitra dagang tertentu di bawah tekanan dari Negeri Tirai Bambu dan pihak lain hanya merupakan langkah yang bersifat simbolis dan minimal serta tidak mengubah fakta bahwa AS menggunakan koersi perdagangan demi keuntungannya sendiri. Tiongkok mendesak pihak AS agar segera memperbaiki praktik-praktiknya yang salah dan membatalkan semua kebijakan tarif sepihak yang dikenakan pada mereka.

Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China mengatakan jika AS kembali memberlakukan tarif impor yang lebih tinggi, hal tersebut jelas tidak masuk akal secara ekonomi dan pada akhirnya hanya akan menjadi lelucon dalam sejarah ekonomi dunia.

"Mengingat bahwa sudah tidak mungkin bagi pasar Tiongkok untuk menerima impor dari AS pada tingkat tarif saat ini, jika AS memberlakukan tarif lebih lanjut pada produk China, China akan memilih mengabaikannya," kata komisi tersebut.

Meski demikian, jika AS bersikeras merongrong kepentingan Tiongkok secara substansial, Tiongkok akan mengambil tindakan balasan serius dan berjuang sampai akhir, ungkap komisi tersebut.

"Kami tetap terbuka untuk berdialog dengan AS, tetapi kami meyakini bahwa ancaman perang dagang dan tekanan bukanlah pendekatan yang tepat untuk berinteraksi dengan negara kami," ujar Jubir Kemendag China seraya mendesak agar AS menyelesaikan perselisihan dengan Tiongkok melalui dialog yang didasari oleh rasa saling menghormati. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |