
FISIOTERAPI Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) menjadi bagian dari International Medical and Health Service Team pada ajang World Muslim Scout Jamboree 2025 di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, pada 9-14 September. Kehadiran tim fisioterapi ini sekaligus wujud bela negara di kancah internasional.
Kegiatan berskala internasional itu diikuti perwakilan pramuka dari 20 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (Organisation of Islamic Cooperation/OIC). Kehadiran tim medis internasional menjadi krusial dalam memastikan seluruh peserta yang terlibat dapat mengikuti rangkaian aktivitas jambore dengan aman, sehat, dan produktif.
Sebagai ujung tombak pelayanan muskuloskeletal, tim fisioterapi memberikan layanan yang meliputi pencegahan cedera, penanganan cedera olahraga, serta rehabilitasi cepat bagi peserta yang mengalami kelelahan fisik akibat aktivitas jambore. "Kami hadir tidak hanya untuk memberi pertolongan pertama, tetapi juga memastikan peserta tetap bugar dan siap melanjutkan kegiatan sebagai bentuk pengabdian kami terhadap bangsa dan negara," ujar Agustiyawan, dosen fisioterapi sekaligus ketua tim, dalam keterangan tertulis, Minggu (14/9).
Keterlibatan fisioterapi UPNVJ itu, imbuh dia, juga menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung health diplomacy berbasis bela negara. Kehadiran tenaga fisioterapi dalam tim kesehatan internasional menunjukkan kapasitas dan daya saing profesional kesehatan Indonesia sejajar dengan tenaga medis dari berbagai negara, sekaligus membawa identitas Indonesia sebagai bangsa yang siap mengabdi untuk kepentingan global.
Tidak hanya itu, partisipasi ini juga membuka peluang pertukaran pengalaman lintas negara. "Tim fisioterapi UPNVJ dapat belajar langsung dari praktik kesehatan internasional sekaligus memperkenalkan metode intervensi fisioterapi Indonesia yang inovatif dan berbasis bukti ilmiah," tambah Agustiyawan.
Peserta jambore dan panitia internasional menyambut positif pelayanan kesehatan yang diberikan. Kehadiran fisioterapi dinilai mampu mempercepat pemulihan kondisi fisik peserta, sehingga kegiatan jambore tetap berjalan lancar tanpa terganggu masalah kesehatan serius. (I-2)