Sejumlah personel Polda Jatim membawa barang bukti ambruknya musala Ponpes Al Khoziny ke Mapolda Jatim.(MI/Heri Susetyo)
TIM Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jatwa Timur membawa sejumlah benda dari reruntuhan bangunan ambruk Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo. Minggu (5/10).
Benda yang dijadikan barang bukti tersebut dibawa ke Mapolda Jatim. Aparat Tim Ditreskrimum Polda Jatim mulai melakukan penyelidikan penyebab ambruknya musala, di Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo. Hal tersebut terlihat dengan datangnya tim Ditreskrimum Polda Jatim, ke lokasi reruntuhan bangunan Ponpes Al Khoziny.
Sejumlah petugas kepolisian terlihat membawa sejumlah benda, seperti potongan balok dan potongan besi dari lokasi reruntuhan. Benda-benda tersebut dijadikan barang bukti.
Kapolda Jawa Timur Irjen Nanang Avianto pada Jumat (3/10) lalu menegaskan bahwa ambruknya musala yang mengakibatkan puluhan jiwa melayang tersebut akan tetap diproses hukum.
Hanya saja saat itu Kapolda menjelaskan, bahwa yang dikerjakan masih fokus pada upaya pencarian korban.
"Yang utama sekarang adalah sisi kemanusiaannya. Semua pihak kami libatkan agar pencarian ini bisa diselesaikan secara menyeluruh dan aman. Mohon bersabar, kita doakan bersama agar semua korban segera ditemukan," kata Irjen Nanang Avianto saat itu.
Tim SAR gabungan hingga Minggu malam pukul 22.00 WIB berhasil mengevakuasi 157 korban. Dari sejumlah korban tersebut 54 orang meninggal dunia. (HS/E-4)


















































