
DIREKTUR Utama PT Transportasi Jakarta (TJ) Welfizon Yuza mengakui ada tiga kecelakaan yang melibatkan unit bus Trans-Jakarta dalam beberapa pekan terakhir.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa kecelakaan yang terjadi dalam rentang waktu cukup dekat itu menjadi perhatian banyak pihak.
"Yang pertama adalah kecelakaan Damri 240177 di Jalan Minangkabau Timur. Ini adalah bus listrik, yang terjadi pada Sabtu, 6 September 2025 sekitar pukul 11.25," kata Welfizon saat rapat dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (23/9).
Berdasarkan hasil rekaman CCTV, kecelakaan terjadi ketika bus berjalan melintasi putaran u-turn yang cukup tajam di kawasan tersebut. Saat itu, pramudi yang mengendarai unit bus Trans-Jakarta mengalami micro sleep sehingga bagian kiri bus menyerempet trotoar.
Lantaran terkejut, pramudi akhirnya banting setir ke kanan. Alih-alih menginjak rem, pramudi yang panik emperan pertokoan yang ada di sampingnya. "Dampak dari kejadian ini satu korban luka-luka, dua bangunan toko yang terdampak dan juga satu unit mobil yang diparkir," kata dia.
Ia menyatakan kondisi unit bus yang mengalami kecelakaan itu layak operasi. Pun insiden tersebut bukan disebabkan karena rem blong atau karena kondisi unit bus. "Jadi kondisi armada itu adalah layak operasi dan kemudian kondisi pramudi pada saat pagi juga lulus fit to work."
Sementara itu, peristiwa serupa di Jalan Balikpapan, Cideng, Jakarta Pusat, pada Kamis (18/9/2025) pukul 05.43 WIB, melibatkan unit bus Trans-Jakarta dari operator SteadySafe SAF 079.
Welfizon mengatakan, unit bus itu dikendarai oleh seorang pramudi berusia 27 tahun dengan masa kerja 13 bulan. Sementara itu, kondisi unit bus dipastikan layak beroperasi. "Sekali lagi kami pastikan, layak jalan dalam semua kondisi normal. Jadi tidak ada problem dengan teknikal," kata dia.
Ia menjelaskan, penyebab kecelakaan karena adanya masalah di lampu lalu lintas di area itu. Menurut dia, ketika itu bus hendak belok kanan. Dari sisi berlawanan, terdapat truk yang melintas sehingga menyebabkan tabrakan, yang berdampak kepada satu korban luka.
"Jadi bus yang dari arah timur berbelok ke kanan. Ini bus Trans-Jakarta dan dari sisi berlawanan adalah truk. Jadi karena posisinya (lampu) ini sama-sama hijau, terjadi tabrakan," kata dia.
Welfizon menyebutkan, pihaknya telah memberikan penanganan terhadap korban luka. Sementara terkait masalah lampu lalu lintas, Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta disebut telah melakukan penanganan.
Kemudian, kecelakaan di Jalan Raya Stasiun Cakung pada Jumat (19/9/2025) pukul 05.07 WIB. Petaka itu melibatkan unit bus SteadySafe 045 yang dikendarai seorang pramudi berusia 54 tahun dengan masa kerja di SteadySafe 4 tahun 3 bulan.
Menurut Welfizon, kondisi bus yang terlibat kecelakaan itu juga layak beroperasi. Bus dipastikan tidak bermasalah secara teknis.
Ia menyebut kecelakaan itu terjadi ketika armada hendak berputas di u-turn. Saat melakukan putar balik, dari sebelah kiri terdapat sepeda motor yang masuk ke area titik buta atau blind spot bus. Alhasil, sepeda motor itu tersrempet bus.
"Karena panik, yang harusnya berputar balik, ini pramudinya mengarah ke jalan yang bukan jalur Trans-Jakarta. Kira-kira berjarak 180 sampai dengan 200 meter. Ini kemarin yang menabrak beberapa bangunan," kata dia.
Sebanyak lima orang disebut telah diperbolehkan pulang pada hari yang sama. Sementara itu, dua orang harus menjalani perawatan di rumah sakit selama dua hari. Meski begitu, saat ini seluruh korban luka telah boleh kembali ke rumahnya masing-masing. (Far/P-2)