Tidak Hanya Diabetes, Hipertensi Juga Menjadi Pemicu Utama Gagal Ginjal

4 hours ago 1
Tidak Hanya Diabetes, Hipertensi Juga Menjadi Pemicu Utama Gagal Ginjal Ilustrasi(Freepik)

TEKANAN darah tinggi yang terjadi secara terus-menerus sebaiknya tidak diabaikan. Kondisi ini perlu segera diperiksakan ke dokter.

Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menjadi tanda adanya gangguan pada ginjal. Jika dibiarkan, tekanan darah tinggi bisa menimbulkan berbagai komplikasi serius, termasuk gagal ginjal

Hubungan antara hipertensi dan gagal ginjal kronis

Menurut American Heart Association, ginjal berperan penting dalam menjaga keseimbangan tubuh dengan cara menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah. Proses ini melibatkan banyak pembuluh darah kecil bernama nefron. 

Ketika pembuluh darah mengalami kerusakan akibat tekanan darah tinggi, aliran oksigen dan nutrisi menuju nefron akan terganggu sehingga fungsi ginjal menurun. 

Dalam jangka panjang, hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan penyempitan, pelemahan, atau pengerasan arteri di sekitar ginjal. 

Akibatnya, pasokan darah ke jaringan ginjal berkurang, yang kemudian memicu kerusakan dan berujung pada gagal ginjal kronis. Hipertensi bahkan menjadi penyebab utama kedua gagal ginjal setelah diabetes.

Masalahnya, penderita gangguan ginjal akibat hipertensi sering tidak menyadari kondisinya. Biasanya, baru diketahui setelah dilakukan pemeriksaan darah dan urine yang menunjukkan hasil tidak normal, dan ketika itu terjadi kerusakan ginjal sudah cukup parah.

Gejala hipertensi dan gangguan ginjal

Banyak orang mengidap tekanan darah tinggi tanpa menyadarinya. Kondisi ini dikenal sebagai hipertensi bertopeng, yaitu ketika tekanan darah tampak normal saat diperiksa di fasilitas Kesehatan. Namun, meningkat pada waktu tertentu, misalnya di malam hari. Jenis hipertensi ini sering dialami oleh individu berusia muda, terutama laki-laki.

Sebagian besar kasus hipertensi memang tidak menimbulkan gejala yang jelas. Namun, dalam beberapa kasus dapat muncul keluhan seperti sakit kepala yang tidak kunjung reda. Pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam sangat disarankan.

Deteksi dini sangat penting agar penanganan dapat dilakukan sebelum kerusakan ginjal semakin parah. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Jumlah urine berkurang atau kesulitan buang air kecil.
  • Pembengkakan akibat penumpukan cairan (edema), terutama pada tungkai bawah.
  • Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama pada malam hari.

Langkah penanganan gagal ginjal kronis

Kerusakan ginjal akibat hipertensi bersifat permanen, tapi perkembangannya dapat diperlambat melalui pengobatan dan perubahan gaya hidup. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain:

  • Mengontrol tekanan darah dan melakukan pemeriksaan secara rutin.
  • Menjaga pola makan yang sehat dan seimbang.
  • Melakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari.
  • Mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter.
  • Berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol.

Pada penderita hipertensi dengan gangguan ginjal, menjaga tekanan darah tetap stabil merupakan hal yang sangat penting. 

Dokter biasanya meresepkan obat seperti ACE inhibitor atau angiotensin II receptor blocker (ARB) untuk menurunkan tekanan darah sekaligus melindungi ginjal dari kerusakan lebih lanjut. Pada kasus yang lebih berat, terapi cuci darah (dialisis) atau transplantasi ginjal dapat menjadi pilihan.

Maka dari itu menjaga kesehatan ginjal sangatlah penting untuk dilakukan. Mulai dengan menerapkan pola hidup sehat sejak dini. 

Lakukan upaya pencegahan antara lain berolahraga secara teratur, membatasi asupan garam dan gula, menjaga tekanan darah tetap normal, mencukupi kebutuhan cairan tubuh, serta menghindari rokok dan alkohol. Langkah-langkah tersebut membantu mengurangi risiko terjadinya gangguan ginjal akibat hipertensi. (halodoc.com/Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |