Tes Darah Baru Menunjukkan Seberapa Cepat Organ Kita Menua

1 month ago 33
Tes Darah Baru Menunjukkan Seberapa Cepat Organ Kita Menua Ilustrasi(freepik)

PENUAAN seringkali mengejutkan. Ada orang yang tetap aktif dan bugar di usia 80 tahun, sementara yang lainnya sudah berjuang dengan kesehatan mereka bertahun-tahun sebelumnya. Selama bertahun-tahun, ilmuwan telah berusaha menemukan jawaban, mengandalkan rata-rata yang menyembunyikan variasi individu.

Sekarang, para peneliti telah menghasilkan pendekatan baru, tes darah yang bisa mengevaluasi usia biologis sebelas organ dan sistem dari satu sampel. Alat ini memiliki potensi untuk mengungkap kelemahan yang tidak terlihat, memprediksi kemungkinan timbulnya penyakit, memantau penurunan dini, dan bahkan memberikan panduan untuk pencegahan atau perawatan yang disesuaikan.

Ini juga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana tubuh beradaptasi seiring berjalannya waktu, melampaui sekadar angka usia.

Penuaan organ serta tes darah

Menghitung usia tidak mampu menjelaskan bagaimana tubuh berfungsi sebenarnya. Usia biologis adalah penjelasan yang tepat. Itu mengukur seberapa cepat sel dan jaringan mengalami kemunduran. Alat sebelumnya, yang dikenal sebagai jam epigenetik, memberikan gambaran awal. Alat-alat ini menginterpretasikan label kimia pada DNA dan menerjemahkan sinyal tersebut menjadi satu skor.

Skor ini mengindikasikan apakah seseorang menua lebih cepat atau lebih lambat dibandingkan rata-rata. Meskipun skor tersebut bermanfaat, keakuratannya kurang memadai.

Organ dan sistem mengalami penuaan dengan kecepatan yang berbeda-beda, menyebabkan kebutaan dan mengurangi akurasi prediksi mengenai kesehatan seseorang.

Proses penuaan tidak selalu merata

Mengandalkan satu angka untuk mewakili seluruh tubuh menyembunyikan perbedaan-perbedaan penting yang sangat signifikan. Seorang individu mungkin memiliki otak yang berfungsi dengan baik dan tahan terhadap penurunan, sementara di waktu yang sama, memiliki jantung yang mulai menunjukkan gejala kegagalan dini.

Orang lain mungkin menderita kelemahan pada sendi dan masalah pergerakan, tetapi hati mereka masih berfungsi dengan baik. Ketidaksesuaian ini menggarisbawahi proses penuaan tidak merata, tetapi jam penuaan yang ada tidak dapat menangkap perbedaan tersebut.

Dengan menyederhanakan situasi menjadi satu skor umum, mereka mengaburkan rincian penting. Dokter dan pasien pada akhirnya mendapatkan pandangan yang lebih sederhana, terlihat rapi, namun kurang jelas dan tidak berguna untuk pengambilan keputusan praktis atau perawatan yang tepat. Alih-alih menunjukkan risiko tertentu, hasil yang didapat sebenarnya menyembunyikan informasi yang penting.

Penanda darah menceritakan kisahnya

Para peneliti memanfaatkan data kesehatan selama bertahun-tahun. Sampel darah, tes kekuatan genggaman, dan riwayat kesehatan keluarga menjadi dasar penelitian ini.

Studi Kesehatan dan Pensiun serta Studi Jantung Framingham menyuplai ribuan kasus untuk dianalisis. Pola-pola tertentu mulai muncul. Beberapa penanda darah terkait dengan penuaan di jantung, sementara yang lain berhubungan dengan otak, hati, ginjal, dan paru-paru.

Proyek ini tidak hanya fokus pada organ. Proyek ini juga mengevaluasi penuaan dalam enam sistem, imun, inflamasi, darah, muskuloskeletal, hormonal, dan metabolik.

Sebuah model komputer belajar untuk mencocokkan metilasi DNA dengan kemunduran pada setiap sistem. Hasilnya bukan lagi sekadar satu skor. Hasil tersebut menjadi sebuah profil, dengan kekuatan dan kelemahan yang terpetakan di seluruh tubuh.

Risiko penuaan terungkap dalam tes darah

Setelah dilatih, model ini diujicobakan dengan data baru. Lebih dari 8. 000 orang menjadi subjek. Hasilnya sesuai dengan kondisi nyata. Skor jantung mampu memprediksi penyakit jantung.

Skor otak menunjukkan penurunan kemampuan ingatan. Skor muskuloskeletal mencerminkan artritis dan masalah terkait. Seketika, satu pengambilan darah dapat memperkirakan risiko yang sebelumnya tidak terdeteksi.

Perbandingan dengan pendekatan lama menunjukkan keunggulan. Metode baru ini setara atau bahkan melampaui jam penuaan tradisional. Yang lebih krusial, metode ini membagi gambaran menjadi bagian-bagian yang lebih spesifik.

Seseorang mungkin menyadari bahwa metabolisme mereka menua dengan cepat, meskipun bagian tubuh lainnya terlihat normal. Tingkat detail ini memungkinkan intervensi yang lebih awal.

Profil semacam ini berpotensi mengubah cara pengobatan. Dokter dapat menyarankan langkah-langkah tertentu berdasarkan risiko organ yang spesifik. Para ilmuwan dapat mengamati apakah terapi baru mampu menunda penuaan secara terarah.

Daripada berspekulasi, kemajuan bisa diukur secara konkret. Bagi seseorang, ini berarti bisa menemukan masalah sebelum tanda-tanda muncul.

Menambahkan elemen gaya hidup

Tes ini tidak memberikan diagnosis bagi penyakit. Tes ini hanya memperkirakan risiko. Penuaan tetap berkaitan dengan interaksi antar organ, dan satu bagian yang lemah dapat memengaruhi bagian lainnya.

Menganalisis hasil secara terpisah dapat menimbulkan risiko. Tubuh tetap sebuah sistem menyeluruh, meskipun penelitian membaginya menjadi beberapa komponen.

Data yang lebih banyak akan memperbaiki model ini. Versi mendatang mungkin akan mengintegrasikan genetika, gaya hidup, dan lingkungan dengan hasil dari tes darah. Tujuannya adalah untuk menghasilkan prediksi yang lebih tepat dan pemahaman yang lebih mendalam tentang cara kerja penuaan. Dengan berjalannya waktu, metode ini bisa berkembang menjadi alat praktis untuk perawatan kesehatan sehari-hari.

Pendekatan baru untuk mengukur penuaan

Tes darah yang sederhana saat ini mampu memetakan laju penuaan yang tidak merata di berbagai bagian tubuh. Tes ini mengungkapkan penurunan yang tidak terlihat, menunjukkan risiko individu, dan memberikan petunjuk untuk pencegahan.

Ilmu pengetahuan masih terus berkembang, tetapi arah masa depan terlihat lebih jelas: penuaan dapat diukur secara rinci, dan pemahaman tersebut suatu saat bisa mengarahkan perawatan yang lebih personal dan tepat. (Earth/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |