CEO Hybe, Bang Si Hyuk dicekal.(Dok. Soompi)
CEO HYBE, Bang Si Hyuk, telah dilarang untuk meninggalkan negara setelah terungkap bahwa ia sedang diselidiki terkait dugaan perdagangan saham yang melanggar hukum. Kepolisian Seoul mengumumkan pada 1 Oktober bahwa larangan bepergian tersebut diberlakukan setelah Bang Si Hyuk kembali dari perjalanan dinas pada 11 Agustus lalu.
Unit Investigasi Kejahatan Keuangan Kepolisian Seoul menjelaskan bahwa larangan ini diberlakukan sebagai bagian dari penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran Undang-Undang Pasar Modal, yang melibatkan Bang Si Hyuk. Pada September, Bang Si Hyuk telah dipanggil oleh polisi sebanyak dua kali sebagai tersangka, yaitu pada 15 dan 22 September.
Penyelidikan dimulai setelah polisi menduga Bang Si Hyuk terlibat dalam penipuan pada 2019, ketika ia diduga memberikan informasi palsu kepada para investor dengan menyatakan bahwa HYBE tidak berencana untuk go public.
Pernyataan ini mendorong para investor untuk menjual saham mereka ke sebuah perusahaan tujuan khusus (SPC) yang didirikan oleh dana ekuitas swasta yang dikelola oleh eksekutif senior HYBE. Polisi kini menyelidiki kemungkinan bahwa HYBE sebenarnya telah merencanakan penawaran umum perdana (IPO) pada saat itu.
Setelah HYBE resmi melantai di bursa saham, SPC yang membeli saham tersebut kemudian menjualnya. Bang Si Hyuk diduga menerima sekitar 30% dari keuntungan yang diperoleh, yang diperkirakan mencapai sekitar 190 miliar won (sekitar US$135 juta).
HYBE sebelumnya membantah tuduhan tersebut, dengan menyatakan, “Kami telah mematuhi semua hukum dan regulasi yang berlaku pada saat pencatatan saham, dan tidak ada masalah hukum terkait hal ini.” (Z-10)


















































