Temui Presiden, Dirut Pertamina Pastikan Minggu Depan SPBU Swasta Sudah Berjalan Normal

2 hours ago 4
Temui Presiden, Dirut Pertamina Pastikan Minggu Depan SPBU Swasta Sudah Berjalan Normal Pengendara sepeda motor melintas di SPBU Shell, Medan.(Dok. Antara)

DIREKTUR Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto rencana distribusi bahan bakar minyak (BBM) tambahan yang rencananya akan diimpor melalui Pertamina untuk sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta.

Simon menemui Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9) malam, selepas sejumlah pemilik stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, seperti Shell, Vivo, BP, dan Exxon Mobil menyetujui impor BBM tambahan melalui Pertamina dengan mekanisme business-to-business (B2B).

"Jadi per tadi setelah selesai meeting dengan pemerintah, (Kementerian) ESDM, masih lanjut nih, langsung lanjut. Jadi, kita meminta alokasi kebutuhan dia (SPBU swasta) sampai akhir tahun. Begitu juga dengan semua tim langsung dirapatkan tadi," kata Simon dikutip pada Sabtu (20/9).

Kendati demikian, Simon belum bisa menyampaikan berapa besaran volume yang diminta oleh masing-masing SPBU swasta yang saat ini harus mengimpor kuota BBM tambahannya melalui Pertamina. Namun ia memperkirakan bahwa jumlah kebutuhan BBM untuk SPBU swasta tidak terlalu besar karena hanya untuk memenuhi kebutuhan sampai akhir tahun ini.

Ia juga menegaskan bahwa Pertamina dan badan usaha swasta tidak akan mengambil keuntungan dari kebijakan impor BBM satu pintu yang diterapkan oleh pemerintah hanya melalui Pertamina.

"Yang pasti saya juga tegaskan pada tadi ke semua terbuka ke teman-teman dari badan usaha swasta bahwa Pertamina juga tidak memanfaatkan situasi ini dan tidak mencari keuntungan di sini. Kami juga sampaikan bahwa kami mendapat tentunya mandat untuk ketahanan energi. Kami juga tugas utama kita saat ini untuk meningkatkan lifting bersama dengan K3S lainnya. Jadi, banyak tugas-tugas lain sebenarnya yang lebih penting," tegasnya.

"Jadi, kalau ada kesempatan ini hanya diminta untuk kolaborasi dengan Pertamina, tapi kami tidak memanfaatkan situasi dan ingin mencari keuntungan untuk kami, tidak. Tapi, kita mekanisme kita lakukan dengan baik dan tentunya Badan Usaha Swasta juga bisa dapat sustainable operasionalnya dan secara komersil tetap masuk," sambung Simon.

Pertamina, lanjut Simon, terus berusaha agar dalam satu minggu ke depan ini kuota impor SPBU swasta bisa terpenuhi dan SPBU swasta sudah bisa berjalan seperti sedia kala.

"Iya secepatnya, kita target satu minggu harus mulai normal," pungkas Simon. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |