Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak, Kabupaten Bekasi Perkuat Program Rumah Sakit Berbasis Masyarakat

6 hours ago 1
Tekan Angka Kematian Ibu dan Anak, Kabupaten Bekasi Perkuat Program Rumah Sakit Berbasis Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi melakukan sosialisasi program Rumah Sakit Bebasis Masyarakat di Kantor Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat(MI/ANTON KUSTEDJA)

DINAS Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi mencanangkan program Rumah Sakit Berbasis Masyarakat (RSBM) pada 2025 sebagai upaya menekan angka kematian ibu dan bayi.

Sosialisasi program ini digelar di Aula Diskominfosantik, Kompleks Pemkab Bekasi, Cikarang Pusat, Rabu (17/9), dan diikuti secara daring seluruh Puskesmas se-Kabupaten Bekasi.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bekasi, Masrikoh, mengungkapkan, program itu mengadaptasi konsep serupa dari Kota Cirebon yang terbukti berhasil menurunkan angka kematian ibu.

"Rencananya, Kabupaten Bekasi akan mencontoh Kota Cirebon. Sebenarnya konsepnya sudah banyak dijalankan, tinggal penguatan dan dukungan regulasi dari pimpinan daerah," ujar Masrikoh, Kamis (18/9).

Ia menambahkan, model RSBM akan melibatkan peran aktif masyarakat melalui kader kesehatan yang dibentuk di setiap wilayah. Para kader bertugas memantau dan melaporkan kondisi ibu hamil sejak dini untuk kemudian ditindaklanjuti secara berjenjang, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit rujukan.

"Informasi awal harus muncul dari masyarakat. Kader akan melaporkan pemantauan ibu hamil secara rutin. Skema ini terbukti efektif di Cirebon dan akan kita terapkan di Bekasi," terangnya.

Masrikoh menambahkan, fokus utama program ialah penanganan ibu hamil dan bayi baru lahir, mengingat angka kematian di Kabupaten Bekasi masih cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2024, Kabupaten Bekasi tercatat berada di posisi ketiga terbawah secara nasional dalam angka kematian ibu dengan 46 kasus.

"Targetnya jelas, yaitu menekan angka kematian ibu dan bayi. Saya optimis karena kita tidak memulai dari nol, sebagian besar program sudah berjalan. Tinggal memperkuat regulasi, koordinasi, serta melibatkan kader khusus untuk ibu hamil," pungkasnya.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |