Tebar Benih Ikan di Danau Mawang, Badan Bahasa Dorong Literasi serta Inovasi Ketahanan Pangan

1 day ago 7
Tebar Benih Ikan di Danau Mawang, Badan Bahasa Dorong Literasi serta Inovasi Ketahanan Pangan Ilustrasi(MI/FICKY RAMADHAN)

KEMENTERIAN Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) bersama Balai Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BPPMPV KPTK) melaksanakan kegiatan tebar 20 ribu benih ikan di Danau Mawang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada Jumat (12/9).

Kegiatan ini sebagai bagian dari upaya mendukung program ketahanan pangan yang menjadi salah satu Astacita Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, kegiatan ini juga untuk menegaskan pentingnya literasi sebagai fondasi pembangunan SDM unggul, khususnya di bidang pangan.

"Literasi akan menjadi fondasi bagi pembangunan SDM di Indonesia. Melalui kegiatan tebar benih ikan di Danau Mawang ini, kita berikhtiar memanfaatkan kearifan lokal dan kekayaan sumber daya alam Kabupaten Gowa sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin di Danau Mawang, Gowa, Sulawesi Selatan.

Hafidz mengatakan, keberadaan 20 ribu benih ikan tersebut diharapkan dapat memberi manfaat ganda. Selain meningkatkan kesehatan gizi masyarakat dan menambah sumber penghasilan warga, kegiatan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi para wirausahawan muda, termasuk siswa SMK.

"Anak-anak SMK yang sudah dilatih guru-guru bisa memanfaatkan Danau Mawang sebagai laboratorium praktik. Dengan begitu, mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mengembangkan keterampilan untuk mendukung ketahanan pangan," jelasnya.

Penulisan Cerita Anak

Lebih lanjut, Badan Bahasa juga akan memanfaatkan momentum ini untuk memperkuat literasi masyarakat melalui penulisan cerita anak yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal, termasuk kisah seputar Danau Mawang dan silsilah Kerajaan Gowa. Cerita-cerita tersebut akan ditulis dalam bahasa Makassar dan bahasa Indonesia.

Selain itu, Badan Bahasa juga akan melaksanakan revitalisasi bahasa daerah di Sulawesi Selatan meliputi bahasa Toraja, Makassar, Mandar, dan Bugis. Langkah ini diharapkan mampu menjaga kelestarian bahasa daerah sebagai khazanah budaya sekaligus penguat identitas bangsa.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPPMPV KPTK, Lismanto menjelaskan bahwa benih ikan-ikan yang ditebar merupakan hasil inovasi lembaganya dalam pengembangan perikanan.

"Beberapa tahun terakhir ini kami telah melakukan berbagai inovasi. Salah satunya adalah produksi benih ikan yang kami kembangkan sendiri di kantor KPTK selama satu setengah tahun terakhir. Dari jumlah yang banyak itu, sebagian kami tebar di Danau Mawang," kata Lismanto.

Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu dampak nyata dari hasil pelatihan guru-guru SMK bidang perikanan.

"Benih ikan yang kami hasilkan berasal dari pelatihan guru-guru SMK. Inilah yang kemudian kami manfaatkan untuk ditebar di Danau Mawang, dan ke depan tidak menutup kemungkinan kami lakukan di danau-danau lain," ujarnya.

Lismanto menambahkan, langkah ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur Sulawesi Selatan tahun lalu yang menekankan potensi besar provinsi ini di bidang kelautan dan perikanan. Dengan garis pantai yang panjang serta banyaknya danau dan waduk, budidaya perikanan dinilai sangat strategis untuk dikembangkan.

Selain berfokus pada pembenihan, KPTK juga terus membuka kesempatan pelatihan, baik untuk guru SMK maupun masyarakat umum. Berbagai inovasi pembelajaran terus dikembangkan melalui kolaborasi dengan banyak pihak, termasuk BRIN dan Balai Bahasa.

"Kami punya banyak inovasi, bahkan kemarin dari BRIN juga mau bekerja sama memanfaatkan sarana yang kami miliki. Momentum ini kami manfaatkan untuk menjalin kolaborasi dengan UPT-UPT Kemendikdasmen serta pemerintah daerah di Sulawesi Selatan," tuturnya.

Tingkatkan Pendapatan Keluarga

Sementara itu, Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat dalam mendorong ketahanan pangan sekaligus penguatan literasi di daerahnya. Diharapkan kegiatan penebaran benih ini dapat menjadi manfaat bagi warga sekitar.

"Kami pemerintah daerah Kabupaten Gowa sangat men-support apa yang dilakukan oleh Kemendikdasmen. Dengan penebaran 20 ribu benih ikan di Danau Mawang ini, kami berharap manfaatnya langsung dirasakan masyarakat, terutama nelayan, sehingga bisa meningkatkan pendapatan keluarga," kata Sitti.

Menurutnya, Danau Mawang tidak hanya potensial untuk perikanan, tetapi juga untuk pariwisata. Ia menambahkan bahwa program ini selaras dengan kebijakan Kabupaten Gowa yang telah menebar 15 ribu benih ikan nila dan 25 ribu benih ikan mas di beberapa titik perairan.

Selain pangan, Pemkab Gowa juga mengapresiasi peningkatan literasi dan pelestarian bahasa daerah yang dilakukan oleh Badan Bahasa. Menurutnya, literasi bahasa tidak hanya soal kemampuan otak, tetapi juga keterampilan berkomunikasi.

"Kecerdasan itu bukan hanya pada otak, tapi bagaimana kita mengolah bahasa sehingga dapat diterima dengan baik oleh orang lain. Harapan saya, penggunaan bahasa Indonesia di Kabupaten Gowa akan semakin baik dan benar, terutama di dunia pendidikan," pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara Badan Bahasa, BPPMPV KPTK dengan Pemerintah Kabupaten Gowa. Turut hadir dalam acara tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gowa, Kepala Balai Bahasa, Putra Mahkota Kerajaan Gowa, serta para Camat Kabupaten Gowa. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |